17 - Don't thouch my dongsaeng! (3)

1.4K 230 9
                                    

Blammmm!

Srecchh!

Bergetar.

Dentuman menggema ketika serangan demi serangan saling beradu. Cale dari sisi yang sangat jauh sedang duduk bersila sambil memakan pai apel yang dia ambil dari tas spasial dengan kesal. Beacrox membuat banyak di rumah.

Telinganya berkedut mendengar Beru berteriak.

-"Kieeeekk Manusia, kamu bisa tersedak."

-"Rajaku akan menghukumku jika kau mati."

Cale melihat betapa hebohnya Beru sejak berada di sisinya. Ingin rasanya melempar makhluk itu ke luar angkasa, namun karena Cale lemah. Jadi dia hanya memasukkan semakin banyak pai apel ke dalam mulut sebagai bentuk emosi. Tidak peduli betapa berisiknya Beru, Cale memutuskan untuk mendengarkan suara rakus.

-"Kamu harus makan yang banyak. Kita pasti akan bekerja keras nanti."

-"Jika kamu kenyang, aku bisa menjagamu dengan baik Cale. Semangat."

Kruschh! Kruschh!

'Sialan.'

Untuk alasan yang tak pasti, Cale merasa buruk secara tiba-tiba.

-"Hehehe, mereka lebih lemah dari yang aku kira. Mereka tidak akan bisa menyakiti adik master."

Gumaman Beru terdengar, namun Cale mengabaikannya dan perlahan membuka kantong spasial lagi.

Duplikat akar World Tree. Mari berharap bahwa dewa bajingan itu hanya memuntahkan omong kosong.

'Aku tidak percaya dia benar-benar melakukannya.'

Terakhir kali Cale menggunakan akar pohon dunia. Itu telah lenyap bersama dengan White Star. Tidak mungkin untuk membuat yang kedua karena senjata tersebut adalah senjata yang terbuat dari satu-satunya akar tertua.

Cale benar-benar tidak bisa berkata apa-apa setelah menemukan sesuatu yang akrab di dalam tas spasial. Benar-benar deh. God of Death sungguh membuat duplikatnya. Sama persis seperti akar itu.

"Fuck!"

-"Aaaah, kenapa kamu mengumpat? Apakah semut menggigitmu manusia?"

'Ya semutnya adalah dewa.'

"Bisakah kita mendekat ke pertempuran Sung Jin-Woo?"

-"Tidak boleh. My Lord memerintahkan aku untuk menjagamu di sini."

Cale menyeringai.

"Aku akan memujimu nanti."

-" ... "

-"Okay"

Cale bersiap menggunakan angin, namun tak jadi karena Beru menarik tangannya dan membawanya terbang dengan kecepatan luar biasa.

'BANGSAT!'

Cale akan berteriak sekencang mungkin jika ia tidak takut akan terdesak angin. Sumpah dia akan kembung setelah ini.

-"Kita akan sampai beberapa detik lagi."

Beru berujar seraya terus menerjang kedepan. Itu benar-benar kecepatan yang gila. Cale, dengan tubuhnya yang ringan merasa seolah ia tercabik oleh kecepatan angin.

'Makhluk ini benar-benar akan membunuhku.'

Dia merasa tidak berdaya.

.
.
.
.

"Apakah hanya ini? Tidak terasa sama sekali."

Shaaaaa!

Srrrrrtttt!

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora