06 - The first step (1)

2.7K 453 40
                                    

Berada di sekolah tenyata membuat Cale menyadari sesuatu tentang masa lalunya, Cale ingat bahwa dia ternyata tidak pernah menikmati apapun. Hidup sendirian, dikucilkan, dibuli, dan dideskriminasi dari masyarakat. Kim Rok-Soo adalah orang yang mengalami hal seperti itu.

Bahkan sebagai Cale Henituse, dia harus kehilangan ibunya, hidup dibalik topeng tebal demi melindungi keluarga barunya, dan terluka berkali-kali oleh perang.

Juga dengan hadirnya God of Death membuat Cale merasa sangat lelah.

Dia cemberut karena beberapa kilasan masa lalu terbayang di pikirannya. Wajahnya menghitam begitu Cale mulai mengumpat dalam hati. Kenapa dia harus selalu mengingat hal-hal yang sebenarnya ingin ia lupakan?

"Sialan!" gumam Cale yang tanpa sengaja di dengar oleh pria di sampingnya.

"Ada yang salah?"

"Tidak."

" ... " Sung Jin-Woo terdiam sejenak. Mengendikkan bahu, lantas membuka buku bacaannya dengan sebelah tangan menyangga pipi.

"Ngomong-ngomong, kau sedikit berbeda dari orang-orang yang ku tahu. Apakah kamu bukan berasal dari korea?"

Orang-orang korea, umumnya memiliki warna mata yang gelap, dengan rambut berwarna hitam atau coklat. Bahkan jika beberapa dari mereka berwarna merah, itu tidak akan menjadi sesuatu yang terlalu mencolok.

Sung Jin-Woo pikir, Cale itu berbeda. Tampilannya, sikapnya, caranya bertingkah, tidak seperti orang-orang pada umumnya. Dengan rambut merah mencolok yang indah, sikap elegan yang tidak bisa ditahan, semuanya membuat Jin-Woo berpikir bahwa Cale bukan dari negara ini.

Tidak! Dia bahkan akan berpikir bahwa Cale mungkin bukan bagian dari dunia ini. Tapi itu sekedar spekulasi.

"Aku dari Australia," kata Cale singkat.

"Begitukah?"

-"My Lord, ekspresinya tidak terbaca."

Sung Jin-Woo mendapati bahwa dia tidak bisa mengetahui apakah Cale berbohong atau tidak. Matanya memiliki keyakinan mutlak saat dia menjawab. Namun di sisi lain, ada sesuatu yang membuatnya ragu dengan jawaban Cale. Ini sulit.

Setelah semua keanehan yang mulai terjadi, Jin-Woo tidak bisa mengetahui apakah Cale teman atau musuh.

"Hei, maaf aku mengganggu kalian lagi."

Anak laki-laki, Oh Younggil tersenyun ramah ke arah mereka berdua, matanya kemudian beralih pada Cale.

"Kamu Cale 'kan? Aku ingat bahwa guru menyebut beberapa hal tentang siswa asing, aku tidak menyangka bahwa itu kamu."

"Ya, senang bertemu denganmu."

"Eh? ... iya." Untuk beberapa alaasan, Youggil menggaruk lehernya dengan gugup.

Klang! Klang!

Lonceng sekolah berdentang dua kali. Waktu rehat rupanya telah tiba. Cale berdiri saat itu juga.

"Silahkan nikmati pembicaraan kalian yang tertunda, aku akan pamit."

-"Cale, ayo makan."

Mari kita pergi dari tempat berbahaya ini dan makan. Cale berusaha untuk menjaga jarak dari Sung Jin-Woo. Pria itu terlalu berbahaya untuk Cale, dia bisa membunuhnya dengan hembusan napasnya. Jika Cale tidak bisa menjauh, maka dia akan berusaha untuk tidak terlalu dekat.

"Kau mau pergi dengan kami?" tanya Sung Jin-Woo setelah melihat Cale hendak melangkahkan kaki.

Oh Younggil mengangguk. "Ya, Cale. Kita bisa pergi bersama, kau mau kemana? Aku tahu sekolah ini jadi aku bisa mengantarmu."

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang