02

30.4K 3.2K 241
                                    

Noah melamun di atas roftoop sekolah dengan minuman kaleng yang ia beli di kantin tadi, beberapa menit lagi waktunya bel istirahat dan ia memilih untuk bolos 2 pelajaran, mood nya buruk atas apa yang ia lihat di ruangan OSIS tadi.

Tepukan di bahu nya membuat Noah menoleh melihat kedua sahabat nya datang dan berdiri di kedua sisi kanan dan kiri nya.

"Baru Dateng Lo ?" Tanya Eza atau Eja.

"Hmm"

"Langsung kesini ?" Tanya Matteo.

"Hmm"

"Lo ngapa dah" tanya Eja heran.

"Ck kesel gue rasanya pengen nonjok orang" ucap Noah emosi dan memilih duduk di bangku yang memang ada di ikuti Eja dan Matteo.

"Kesel kenapa ? Di hukum lagi sama Athala ?" Tanya Eja.

"Bukan"

"Ya terus ?"

"Ck udahlah jangan banyak tanya gue lagi gak mau di tanya-tanya" balas Noah kesal.

Eja ingin kembali bertanya namun melihat tatapan Matteo yang menyuruh nya untuk diam membuat Eja hanya bisa menghela nafas nya pasrah.

Terjadi keheningan di antara mereka bertiga selama kurang lebih 15 menit, Noah yang sebelumnya menutup mata kini kembali terbuka.

"Gue gak suka sama cewe itu, siapa tuh namanya Stella ? Si pengharum ruangan itu" ucap Noah.

"Ohh jadi gara-gara ulet bulu itu ?" Noah mengangguk.

"Kenapa ?" Tanya Matteo, memang di antara keduanya Matteo itu kaya tembok, udah muka datar, irit bicara, dingin, udah kaya gak tau deh Noah mau deskripsikan kaya gimana.

"Biasalah, caper sama cowo gue pula kaya gak ada orang lain aja"

"Gue heran, tuh orang gak punya temen apa ya, masa tiap detik nempel terus sama Athala, udah bener mirip tuh ulet bulu" ucap Eja yang ikutan emosi.

"Tau tuh, jadi pengen gue semprot pake Baygon biar turu" balas Noah yang ikutan emosi di tambah kesel.

"Emang semua cewe sama aja, gatel" ucap Noah dengan mulut pedas nya membuat Eja dan Matteo meringis mendengar ucapan Noah.

Ada alasan kenapa Noah membenci wanita, itu berkaitan dengan masa lalu nya.

"Udah, mending ke kantin ayo" ajak Matteo.

"Males gue, apalagi ketemu itu cewe" balas Noah yang masih kesel.

"Adek Lo tadi nyariin" ucapan Matteo membuat Noah menoleh cepat.

"Ngapain ?" Matteo hanya menaikan bahu nya tak tau.

Jadi dengan cepat mereka bertiga menuruni anak tangga untuk sampai di lorong lantai 1 mencari Ale.

Sementara Ale sendiri berdecak malas, ia sudah berputar-putar sekolahan Abang nya namun tidak juga menemukan si biang kerok, terlebih jam istirahat nya jadi berkurang karena harus ngasih bekal Noah.

Hingga tak sengaja seseorang menabrak nya membuat ia terjatuh dengan kotak bekal yang ia bawa, beruntung itu tutup nya kaga kebuka jadi isi nya masih aman lah walaupun Ale yakin kalau isinya pasti berantakan.

"Jalan liat-liat dong !" Sentak Ale kasar yang masih meringis pelan.

"Sorry" Ale mendongak melihat pria tampan berdiri di hadapan nya dengan raut wajah datar.

"Ck ah sial banget gue" umpat Ale yang kembali memungut kotak bekal nya.

"Lo tau gak Abang gue dimana ?" Tanya Ale dengan muka songong nya.

PASSATO || BL (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang