00:05 : Little Tragedy.

104 16 10
                                    

"Berlian!" Seruan di lorong sekolah yang sudah cukup sepi membuat gadis yang sedang membenahi letak tas di bahunya menoleh. Melihat temannya datang dengan tergopoh-gopoh menghampiri membuatnya menarik sebotol air yang masih tersisa setengah.

"Minum."

Coslyn menyengir lucu lantas meminum air yang disodorkan Berlian dengan rakus.

"Ada apa?" tanya Berlian setelah Coslyn dapat bernapas dengan baik.

"Lyn boleh ikut pulang bareng nggak?"

Alis Berlian berkedut menahan untuk tidak mengernyit. "Kata lo balik sama si Liver."

"Luver," ralat Coslyn melotot marah. Seenak jidat saja Berlian mengganti nama kekasihnya. "Nggak jadi, Luvluv ada ekskul ternyata. Lyn males nunggu jadi mending pulang aja. Untung Lian belum pulang."

"Ya boleh aja lo ikut, tapi gue naik motor."

"Nggak masalah, ayo!" Coslyn menyeret tangan Berlian tidak sabaran. Dia sudah tidak sabar merasakan sejuknya angin di atas motor. Selama berpacaran dirinya tidak diperbolehkan Manuluver untuk naik motor karena terlalu berisiko.

.
.
.

Namun, faktanya memang realita tidak seindah ekspektasi. Coslyn merengut sebal menatap montir yang sedang membenahi sepeda motor Berlian yang bannya bocor sedangkan sang pemilik entah menghilang ke mana.

Raut masam Coslyn berubah menjadi binar kesenangan melihat es krim di hadapannya. Langsung saja dirinya menyambar es krim tersebut dan memakannya setelah menggumamkan terima kasih.

"Masih badmood?"

Coslyn menggeleng. "Nggak."

Berlian tidak menjawab. Dia justru ikut berjongkok di dekat montir yang sedang mengganti ban motornya.

"Masih lama, Mang?"

"Nggak, Neng. Ini sebentar lagi selesai."

Berlian mengangguk dan beralih duduk di samping Coslyn.

"Coba aja tadi orang itu nggak nyebrang sembarangan, pasti kita udah sampai rumah sekarang."

Berlian melirik Coslyn yang rupanya masih kesal dengan kejadian beberapa menit lalu. Saat di jalan tadi ada seseorang yang tiba-tiba saja muncul dan menyebrang tanpa aba-aba membuat Berlian kaget dan banting stang hingga tidak sengaja malah bannya terkena paku. Saat ingin memarahi ternyata orang itu sudah berlalu pergi.

"Eh, tapi, Li. Lo liat nggak orang tadi tuh kayak lemes, letih, lesu, lunglai dan badannya lebam gitu?"

Berlian mengenditkan bahu tak acuh. Ya dia mana sempat melihat orang itu sedangkan dia saja sibuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Bisa adu banting dirinya dengan Manuluver jika Coslyn terluka sedikit saja.

"Ish." Coslyn mendesis sebal dengan tingkah acuh temannya itu.

Ibu Negara

|Kak, belum pulang?

Udah, ma|

|Loh, masa? Kok di rumah nggak ada?

Ya kalau belum ada berarti belum pulang|
Ada apa, Ma?|

|Mama mau nitip kue yang deket perempatan deket rumah itu

Ngidam?|

|Sembarangan, memang kamu mau punya adek lagi?

Another Side : Berlian Where stories live. Discover now