- Nggak Sengaja -

10 4 18
                                    

KENDRA DAN SEMUA DIBALIK LAYARNYA

CHAPTER 8 || Nggak Sengaja

-selamat datang kembali,enjoy yaaa-

Kali ini hari libur bagi Kendra dan seluruh Siswa SMA Biru Langit. Kendra pun kini telah rapih dengan kemeja dan celana chino cokelat mudanya. Dari ujung kepala sampai telapak kaki tidak ada kotoran yg menempel,semuanya bersih.

Kendra merupakan seorang lelaki yang sangat menjaga kebersihan.Dari mulai pakaian, penampilan, kamar tidur, cara makan dan lain-lain. Berbeda dengan sang Kakak, Kenta malah lebih berantakan dari pada Kendra.

Kendra pun kini tengah mengaca dicermin dekat ruang tamunya sembari bibirnya tak berhenti bersenandung.

tunggu sampai semua mereda

kan ku kenalkan

penampilan hujan ditempat lain

pemandangan bagus di tempat yg jauh

bukan yg di dekat rumah saja

Gumaman serta nyanyian itu membuat sang kakak iparnya tertawa pelan.

" Ngaca sambil nyanyi, kebiasaan banget " ucap Nakela yang kini mendudukan dirinya di sofa ruang tamu.

" Namanya juga hobi " Kendra pun kini membalikan badannya kepada Nakela yang kini tengah menonton tv.

" Kak, bagi uang dong dikit aja " sambung Kendra yang kini mengangkat-angkat alisnya.

Nakela pun memutar bola matanya dan mengeluarkan dompet pinknya. Menarik beberapa lembar uang seratus ribuan, namun yg diberikan kepada Kendra hanya 3 lembar uang lima puluh ribuan. Kendra yang semula membuka mata serta mulutnya lebar,kini menutup dan tersenyum kecut.

" nih,uang kamu di Kakak tinggal 200 ribu lagi. Awal bulan masih jauh Dra, hemat dong " tegas Nakela sembari mengeluarkan uangnya.

Meskipun keluarga Kendra terkenal cukup berada,tapi prinsip keluarganya selalu menyisihkan uang untuk menabung.Kendra selalu menyimpan uangnya kepada Nakela,karena menurutnya Nakela adalah bank yang paling menguntungkan.Sudah diberi uang dari Kenta,Kendra pun menyimpannya kepada Nakela.Namun yg membuat untung karena Nakela selalu menjajani Kendra ketika ia sedang pergi jalan bersama suaminya.

Begitu juga dengan Kenta,kalau dirinya beli baju,Kendra juga harus beli baju.

" iya-iya kakaku , pergi dulu yaa " ucap Kendra kemudian mencium tangan Nakela.

" assalamualaikum "

" waalaikumsalam "

Kendra pun kini pergi dari rumahnya dan membawa motor entah mau kemana perginya. Kendra pun mengendarai motornya dengan kecepatan normal, memakai helm, mematuhi aturan lalu lintas dan lain-lain. Kendra sangat suka angin dipagi hari, berhembus lembut, meleburkan hal buruk dalam hati.Asri sekali !

Kendra pun berhenti di salah satu toko buku yang cukup terkenal didaerahnya. Kendra pun segera memarkirkan motor dan segera masuk ke dalam perpustakaan itu.

Tidak ramai dengan orang,toko buku itu hanya dikunjungi belasan orang saja. Tempat yang cukup luas sekali, menjadikan toko itu cukup sepi pengunjung meskipun menurut Kendra didalamnya ada belasan orang.

Kendra dan Semua Dibalik LayarnyaWhere stories live. Discover now