- Papa and Friends -

10 4 15
                                    

KENDRA DAN SEMUA DIBALIK LAYARNYA

CHAPTER 9 || PAPA AND FRIENDS

now playing
Pendengar Cerita - Luthfi Aulia

selamat membaca teman temannn

****

" Woy ngebut banget !! " Teriak sang pria yang kii mengendarai motornya.

" Gak apa-apa Kak, toh ini komplek aku sepi juga "

Kendra pun hanya menggelengkan kepalanya melihat gadis dibawah umur itu mengendarai dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Tidak lama Kendra dan Kazaya pun tiba di rumah dengan cat tembok abu-abu dan pagar hitam yang melindunginya. Kazaya pun turun dari motornya dan membukakan gerbang pagarnya.

Gadis itu pun melepaskan helmnya dan menyimpannya di stang motor.

" mau mampir dulu ? "

Kendra pun menggelengkan kepalanya, " Lain kali aja " ucapnya sembari kembali menyalakan mesin motornya. " Gue cabut ya "

Kazaya pun menganggukan kepalanya dan melihat Kendra yang kini perlahan menghilang dari pandangannya. Hari ini mungkin hari spesial untuk Kazaya,bercakap dengan Kendra, ke cafe bareng, rasanya tidak bisa diutarakan.

Sembari tersenyum Kazaya pun melangkahkan kaki ke rumahnya.

" Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam " ucap sang ayah. "Nah ini Zaya,anak aku Ris " lanjutnya sembari menunjuk ke arah Kazaya.

Zaya pun kini melihat dua orang lelaki yang tengah berbincang dengan ibu beserta ayahnya. Zaya pun hanya tersenyum simpul.

" Za,duduk " Panggil sang ibu dan segera dituruti.

" Zaya, ini Pak Aris dan anaknya Ariel "

Zaya pun hanya tersenyun kepada dua orang di depannya.

" Zay, Ariel satu sekolah juga sama kamu " Sambung Khaliza, sang ibu.

" Oh gitu "

Zaya pun menatap datar lelaki di depannya. Lelaki yang berkulit hampir sawo matang, tinggi , mungkin bisa dibilang juga incaran semua wanita. Ah, sudahlah.

" Ariel di sekolah ikut Osis, masa kamu gak tau " sambung sang ayah. " Terus-terus, Ariel ini ikut Paskibra juga. Keren banget ya Za "

Zaya pun hanya mengangkat sebelah alisnya. Mau itu osis, atau anggota paskibra, jelas saja Kendra mungkin masih pemenangnya. Ya, walaupun belum ada pendekatan, yang penting tadi jalan-jalan.

" Udah lah Ga, anakmu jangan dipaksa untuk kenal Ariel. Toh dia juga baru masuk,  mungkin belum kenal dengan kakak kelas " jelas Aris.

" Oh jadi kakak kelas " tutur Zaya ber-oh ria. " kelas berapa ? " sambung Zaya untuk memulai obrolan.

" 11 IPA 2 " jawab Ariel dengan suara bassnya. Zaya pun mengangguk-anggukan kepalanya.

" Akrab juga ternyata " sambung Lingga sembari mengeluarkan senyum tawanya.

" Ah, bisa saja kamu Ga. Yasudah, aku dan Ariel pamit, masih ada urusan di rumah " ucap Aris.

Kendra dan Semua Dibalik LayarnyaWhere stories live. Discover now