1. Hari yang penuh emosi

22 0 0
                                    

Sebenarnya Aine bukan tipe yang suka bicara perihal cinta. Dia lebih tertarik dengan topik-topik obrolan tentang dunia literasi atau tekhnologi. Gadis itu suka saat ada orang yang bisa menarik perhatiannya untuk membicarakan tentang isu-isu tekhnologi di era sekarang.

Selain itu, Aine bisa sangat antusias saat bertemu dengan lawan bicara yang satu hobi dengannya. Dia seperti punya teman satu dunia.

Sayangnya, memiliki sifat kurang suka berinteraksi dengan manusia membuat ia mempunyai sedikit sekali teman. Menurut cewek dengan rambut pink mencolok itu, lebih menyenangkan duduk didepan laptop dan berbagi cerita dengan teman dunia maya, dari pada duduk nongki di cafe mahal dengan hanya memesan satu minuman.

"Halah, bilang aja lo itu kuper!" celetuk seseorang yang baru saja masuk ke kamarnya dengan membawa segelas susu putih.

"Please, deh. Bedain kurang suka berinteraksi dengan kuper!" balasnya sinis tak terima.

"Sama aja bego," ucapnya seraya menoyor jidat Aine pelan.

Saat melihat air berwarna putih yang tergeletak di atas meja belajarnya, Aine cepat bertanya "Kok susu putih?"

"Biar sama kayak susu lo," jawab sepupu laki-lakinya itu gamblang. Ia lantas tertawa puas karna berhasil menjahili Aine. Terlebih dengan wajah gadis itu yang ditekuk masam.

"Udah, minum aja apa yang ada. Kalau kurang, tinggal peres aja punya lo," ucapnya lalu cepat-cepat menutup pintu sebelum bantal guling mendarat diwajahnya.

''DASAR MESUM!!" pekik Aine mencak-mencak kesal dikamar. Awas saja ya dia! Akan Aine buat sengsara dan tak betah sampai memohon ke mama-papanya untuk pindah dari rumah ini.

Ada tiga hal di dunia ini yang paling dibenci gadis cantik itu.

Pertama, saat ada orang yang mengganggu tidurnya. Tak perduli dia tidur dimana, yang terpenting jangan sampai ada yang mengusiknya. Karna sedikit saja ia mendengar suara berisik, Aine akan menangis rewel bak anak kecil.

Kedua, ia tak suka jika ada yang mengganggunya saat setoran ke panggilan alam.

Dan yang ketiga, yang paling membuatnya kesal saat ada yang menghentikan ia yang tengah menulis novel. Ugh, She really don't like that!

Tapi dari ketiga hal diatas, Aine paling benci dengan susu putih! Entahlah. Saat pertama kali ia mencoba minum susu putih, rasanya seperti tak ada bedanya dengan menyusu langsung di Sapi. Padahal mau susu putih atau cokelat, semua susu kemasan kan rata-rata dari sapi semua!

"Apa sih yang enak dari susu putih ini?" herannya geleng-geleng kepala, kemudian bersiap untuk kesekolah.

******

"Halo?" ucap seseorang dari seberang sana saat telfon tersambung.

"Halo?" jawab balik Aine.

"Halo?" sahut orang itu lagi.

"Halo? Halo-halo Bandung? Ibu kota periangan," jawab gadis itu nyeleneh.

Jeda sebentar sebelum ia menyadari ucapan ngawur nya. Dia menggeleng pelan, "Astaghfirullah. Kenapa jadi nyanyi?" tanyanya bingung sendiri. Dilihatnya layar ponsel yang masih menyala menandakan bahwa panggilan telfon masih tersambung. Aine terkikik pelan. Pasti orang itu tengah mencak-mencak kesal.

Sedangkan si pemanggil telfon mendengus kesal. Kenapa pula otak gila sahabatnya itu kambuh saat-saat seperti ini? Menyebalkan!

"Kai?"

"Apa?!"

"Hehehe. Ke-"

"LO DIMANA, SIH?! DARI TADI GUE SAMA PUYU NYARIIN LO SAMPE KE UJUNG KULON, TAPI GAK KETEMU-KETEMU!" teriaknya tanpa jeda sampai terdengar nafas ngos-ngosan di akhir kalimat.

Jelek? Siapa takut!Where stories live. Discover now