Let's see

17 4 8
                                    

Hayowww

Raee balik lagi setelah melawan rasa malas wkwkkw.

Gak tau kenapa akhir-akhir ini lagi gak mood banget buat up padahal di draft banyak banget cerita yang harus diselesaikan.

Mungkin kurangnya dukungan kali ya hahaha.

Maka dari itu jangan lupa VOTE DAN COMMENT YA!

Happy reading semua!❤️

Typo kasih tanda.


Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.






Paginya Gloree bangun lebih awal, dinginnya angin pagi menembus kulitnya. Rasanya begitu dingin sekali, apalagi dengan posisi Gloree yang tidur di sofa tanpa selimbut belum lagi AC di kamar Jean seakan sengaja dinyalakan dan di atur sedingin mungkin.

Wanita itu terlihat mengusap kedua lengannya, matanya menelisik kamar Jean dengan seksama.

Gloree menghembuskan napasnya pelan, wanita itu mengikat rambut panjangnya membuat jenjang leher putihnya terekspos.

Dengan perlahan Gloree mendekati Kasur, menatap Jean yang masih tertidur pulas dengan posisi telungkup membuat Gloree menggelengkan kepalanya.

Dengan inisiatifnya Gloree menyiapkan air hangat untuk Jean tentunya dengan seragam sekolah Jean, tapi tidak lupa Gloree membersihkan dirinya lebih dulu.

Merasa semuanya selesai, Gloree dengan cepat keluar kamar Jean. Walau bagaimanapun dia harus Kembali bekerja. Gloree masih merasa serba salah sebenanrnya, jadi dirinya memutuskan bekerja seperti biasa saja. Takutnya jika dirinya diam karena sudah berbeda status membuat Sebagian orang di mansion menganggapnya lupa diri.

Gloree memang tipikal orang yang berpikir negative terlebih dahulu.

"Sudah bangun nak?"

Suara ahjumma sedikit mengagetkan Gloree, wanita itu terperanjat dan menatap ahjumma dengan sendu.

Hanya ahjumma yang memperlakukannya dengan baik sejauh ini, walau kadang kali ahjumma terlihat diam jika hal tidak diinginkan terjadi padanya.

"Ada yang bisa Gloree bantu ahjumma?"

Pertanyaannya tidak langsung di balas, ahjumma hanya diam memantung menatap Gloree.

"Cuci piring sana!"

Juniya, salah satu pelayan disana terlihat baru datang, dengan wajah tidak bersahabatnya menatap Gloree tidak suka.

"Ah—iya."

Wanita itu berjalan ke arah washtaple.

Dengan telaten Gloree memisahkan piring-piring kotor yang ada.

THE JTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon