Foto

98 7 0
                                    

( Author POV)

Kini Danu duduk di bibir ranjang sambil tersenyum, di tangannya kini tergenggam sebuah figura foto wanita cantik yang baru saja ia cetak di studio foto.

Ya, itu foto dian yang ia ambil saat di semarang. Dia selalu fotogenik saat di foto dari angle manapun. Sehingga danu kesulitan saat memilih foto mana yang harus ia cetak. Namun akhirnya satu foto yang ia pilih yaitu saat foto berdua bersamanya.

" Dia cantik ya kin.." danu bermonolog sambil melirik foto pernikahannya di nakas. Senyum kinara seolah mengiyakan pertanyaan danu.

" Aku akan menikahinya..kau tak perlu mengkhawatirkan aku lagi. Aku berjanji akan bahagia" lagi lagi danu berbicara dengan foto sang istri.

Danu menyimpan foto dian yang sedang tersenyum ceria di nakas samping ranjangnya. Foto pernikahannya dengan kinara ia raih dan ia simpan di sebuah kotak yang sudah ia siapkan. Lalu ia berjalan ke arah lemari dan menyimpannya di laci paling atas dalam lemari. Sejenak ia menatap kotak itu sambil menghela nafas.

Tidak mudah melakukan hal seperti ini. Mungkin terkesan sepele namun kematian sang istri masih membekas. ia harus bisa melawan semua masa lalunya dan tak terpuruk terlalu dalam. Ia tahu dian akan terluka jika ia tak mampu melupakan masa lalunya.

-------------------

Dian masih berkutat dengan laptopnya di meja kerjanya. Sandra yang duduk di sampingnya menggeser kursi tepat di sampingnya.

" Serius nih ga ada oleh oleh buatku?" Tanya sandra

" Ga ada..kamu kan dah aku traktir sebelum aku cuti san.." jawab dian

Sandra mengempoutkan bibirnya kecewa " itu kan beda lagi dian, terus gimana sukses kan?" Tanya sandra lagi.

Dian menoleh dan mengangguk sambil tersenyum. Ia mengacungkan jempolnya menandakan tips dari sandra ampuh.

" Kenapa wanita begitu menyukai barang barang mahal dan breanded."
Dian menghela nafas.

" Tabunganku cukup terkuras. Untuk membeli parfum itu" ujar dian sendu

" Selalu ada harga mahal untuk terlihat cantik dian..jangan kecewa, Uang bisa di cari. Tapi rasa cinta yang tulus itu sulit di dapat" hibur sandra.

" Iya kau benar..hei mau ku tunjukkan sesuatu?" Dian menunjukkan sebuah foto di ponselnya. Sandra membulatkan matanya melihat apa yang di perlihatkan dian.

"Ha..ha..ha..!!!! Gila ya..foto langka!!" Tawa keras sandra setelah melihat foto dari dian.

Sebuah foto dimana danu sedang tidur pulas dengan mulut terbuka dan wajahnya terlihat lucu. Rambutnya berantakan dan terlihat manusiawi bagi mereka.

" Ternyata orang setampan dia bisa seperti ini ya" tawa dian terpingkal pingkal.

" Siapa sangka danu yang sempurna bisa terlihat jelek" sahut sandra. Kedua sahabat itu tak berhenti mengomentari foto danu yang di ambil dian secara diam diam saat ia menginap di rumahnya di semarang.

" Akhirnya kita tahu dia ternyata manusia juga ha..ha..ha.." kekeh dian sambil menghapus air matanya karena puas tertawa.

--------------------

Dian yang habis mandi melihat ponselnya bergetar di ranjang. Ia menghampirinya dan meraihnya. Tampak danu mengirim pesan untuknya.

Danu : lagi apa?

Dian: habis mandi, belum tidur? Ini dah jam 10

Danu: sebentar lagi..

Dian : mas lagi apa?

PESONA (Mampukah Menahan Pandanganmu Darinya?)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora