kehancuran?

52 4 0
                                    

Dear: Gerhana Langit

||A broken heart is the worst. It's like having broken ribs. Nobody can see it but the paint is Unbearable every time I breathe  ||
.
.
.
.
.
.

***

Pelangi berjalan cepat di tangga, bisa di lihat di bawah ada Tama papah Pelangi yang tengah meminum kopi di pagi hari, Pelangi berjalan ke arah Papahnya.

"Pah, Pelangi ijin mau keluar. " Ucap Pelangi.

"Mau kemana? " Tanya Tama.

"Mau ke rumah temen. " Jawab Pelangi.

"Hmm, jangan lama-lama, di antar Angkasa ya? "

"Engga! Gak sudi! Lebih baik Pelangi naik ojol aja. " dengus Pelangi.

"Lah emangnya kenapa kalo sama Angkasa? " Bingung Tama.

"Dia itu resek pah, Pelangi kan mau ketemu seseorang, nanti dia kacau lagi! " Kesal Pelangi menerka-nerka.

"Hmmm, okeh. Tapi hati-hati yah. "

"Makasih papahku yang ganteng. " Puji Pelangi.

"Lebay."

"Ish papah suka gitu! " Delik Pelangi.

Dengan kesal Pelangi berjalan dengan kaki di hentakan, ia berjalan ke arah luar dan di sana sudah ada Ojol yang ia pesan. Setelah itu Pelangi langsung naik ke ojol.

"Bang, Ke alamat ini yah. " Ucap Pelangi.

"Okeh siap neng. " Jawab si Ojol.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, Pelangi kini telah sampai di sebuah rumah dengan cat pagar warna putih.

"Ini bukan sih? " Ucap Pelangi.

"Kayaknya ini deh, "

Pelangi berjalan ke arah pagar putih itu, karna tidak ada satpam, ia pun langsung masuk ke dalam, Pelangi tersenyum puas karena melihat motor Langit dkk. Sudah di pastikan bahwa pelangi tidak salah rumah. Namun apesnya ia melihat motor Angkasa, di pastikan Angkasa bakal nge rusuh hadeh!

"Eh pelangi, sini masuk. " Matahari berjalan ke arah Pelangi.

"Emm Iyah kak. " Jawab Pelangi sopan.

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah Langit dan Matahari yang baru, yap pelangi di hubungi Langit kalau Langit sudah tidak di apartemen lagi melainkan di kompleks cahaya.

"Wih ada si Judes! " Sindir Angkasa.

Tuh kan?

"Baru masuk juga, kasih gue duduk dulu napa! Malah di sindir! " Dengus Pelangi.

Dengan kasar Pelangi mendudukkan pantatnya di sopa berwarna Biru itu. Ia memandang malas ke arah Angkasa yang wajahnya minta di tabok! Menyebalkan.

Kisah Langit (End√ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang