03

52K 2.8K 566
                                    

ROMEO UPDATE LAGI!🦋
HAPPY READING!!

• 300 vote - 150 komen for the next chapter•

•••

Romeo menatap lembaran kertas yang dipegang oleh tangan kanannya. Tenang matanya membaca tiap deret kata yang tertera di sana. Duduk di kursi kebesarannya dengan kaki menyilang menambah aura kewibawaan. Hal itu membuatnya nampak begitu elegan.

"Apa ini?" Tanya Romeo, ia menatap ke arah Evelyn yang berdiri di hadapannya.

"Saya yakin bapak sangat pintar untuk langsung mengerti isi surat tersebut," sahut Evelyn menatap lurus pria itu.

Romeo terkekeh pelan, pria itu membasahi bibirnya dan kembali menatap ke arah gadis cantiknya. "Kau mau mengundurkan diri?"

Evelyn diam, sebab perempuan itu merasa tak perlu menjawabnya. Surat yang ia berikan pada pria itu sudah jelas sebagai intinya.

Romeo meletakan lembaran kertas itu di atas meja, ia sedikit memundurkan kursinya dan menaikan kakinya di atas meja dengan tangannya disilangkan di dada. "Kau tahu bukan? perusahaanku tidak pernah menerima orang yang sama sebanyak dua kali. Jadi jika kau keluar, itu artinya kau tidak memiliki kesempatan bekerja di sini lagi, apapun alasannya."

"Jadi, apakah kau yakin dengan keputusanmu ini?" Tanya Romeo memastikan, menaikan sebelah alisnya menatap lurus ke arah gadis cantik di depannya.

Evelyn langsung mengangguk tegas. Ia juga tidak berniat bekerja di sini lagi. Evelyn memang membutuhkan uang, tapi bukan berarti pria yang menjadi bosnya itu semena-mena memperlakukannya bahkan sampai ditahap melecehkannya.

"Iya. Saya yakin dengan keputusan saya, Tuan Romeo. Saya, Evelyn Seira, mengundurkan diri sebagai asisten pribadi anda."

Romeo mengangguk pelan, sunggingan tipis terpatri dibibirnya. Ia gemas melihat keberanian gadisnya itu, tangan kanan Evelyn terlihat mengepal, bukti bahwa gadis itu berusaha mati-matian memberanikan dirinya.

"Apakah karena aku menciummu kemarin?" Romeo kian menukik alisnya, memberikan satu pertanyaan tepat sasaran yang membuat Evelyn kian geram. Semakin tersenyum miring Romeo terpesona dengan Evelynnya, gemas bukan main ia dibuatnya. "Jika iya, kurasa responmu terlalu berlebihan sampai mengundurkan diri seperti ini."

Evelyn diam, tak berniat menjawab kata-kata pria itu. Karena memang benar faktanya. Ia resign sebab tak tahan dengan Romeo yang seenaknya menyentuhnya tanpa seizinnya. Ia bekerja sebagai asistennya, bukan jalangnya.

"Sepertinya benar," kekeh Romeo.

Baiklah. Kelinci kecilnya ini benar-benar marah karena tindakannya kemarin. Namun hal itu tidak cukup untuk membuat Romeo menyesal. Ia justru semakin tertantang menundukan Evelyn yang memasang harga terlalu tinggi hanya untuk sebuah ciuman.

Disaat perempuan-perempuan lain memujanya, bahkan secara terang-terangan menggodanya. Evelyn yang ia berikan ciuman secara cuma-cuma justru terlihat begitu terhina. Padahal kan, Romeo hanya ingin Evelyn merasakan bibirnya. Sayang, niat baiknya di tepis begitu saja oleh gadis itu.

Romeo menurunkan kakinya, ia mengambil stampel dan menempelkannya pada kertas itu. Bukti bahwa ia meng-acc permohonan pengunduran diri Evelyn.

Romeo AlmaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang