PROLOG

2 1 0
                                    

         
                                     🦋🦋

          Tuhan telah menentukan takdir tak
       terduga untuk setiap orang, dan jika
  di izinkan untuk bisa memilih aku tidak
               ingin takdir yang seperti ini.

                                      🦋🦋

Mulai dari cinta yang perlahan hilang, perasaan yang tidak lagi nyaman saat di dekatnya atau selalu ada pertengkaran setiap kali bersama.

Selalu ada alasan untuk seseorang mengakhiri sebuah hubungan bahkan ketika sudah terjalin ikatan suci pernikahan tanpa memikirkan perasaan seorang anak yang telah menjadi korban keegoisan.

Keisha memejamkan mata sebentar, menarik nafas perlahan dan menghembuskan nya dengan lembut berharap rasa sesak yang menumpuk di dada nya sedikit menghilang.

Kerongkongannya terasa kering bahkan untuk sekedar mengucapkan satu kata saja rasanya sulit. Dengan segala sesak yang menyeruak Keisha mencoba untuk tetap tersenyum meski hatinya menangis tersedu-sedu.

Keisha tahu cepat atau lambat hari yang ia takutkan ini pasti akan terjadi. Hari yang akan merubah hidup nya, hari yang membuat Keisha harus merelakan seseorang yang sangat ia sayangi untuk berbahagia dengan orang lain.

Keisha melangkah gontai menuruni anak tangga satu persatu. Pandangan nya jatuh pada sepasang pengantin baru yang ada di depan sana yang sedang menebar senyum bahagia.

Ia tersenyum tipis, mencoba untuk menerima ini semua meski hatinya belum sepenuhnya rela.

"Aku ga bisa bilang apa-apa lagi selain kata selamat untuk mamah" Ucap Keisha yang berusaha mati-matian untuk membendung air matanya.

Dengan mata yang berkaca-kaca, perempuan paruh baya itu menarik pergelangan tangan Keisha untuk masuk kedalam pelukannya.

"Maafkan mamah karena harus mencari pengganti papahmu nak, mamah harap kamu menerima laki-laki ini untuk menjadi pendamping hidup mamah"  Katanya yang tidak mampu lagi untuk menahan tangisan.

Keisha tidak tahu harus bersikap seperti apa lagi, ia ingin menangis, ia ingin berkata jujur kepada mamah nya bahwa sebenarnya Keisha samasekali tidak menginginkan ini semua.

"Semoga mamah bahagia tidak seperti saat bersama papah" Ucapnya dengan suara sedikit parau menahan tangisan.

Keisha melangkahkan kakinya menuju seseorang yang berada tepat di samping mamah nya.

"Tolong jaga mamah dengan baik, aku tidak ingin melihat mamah sedih lagi"

Lelaki paruh baya itu tersenyum tipis dengan tatapan tulus tanda mengiyakan.

"Sesuai janji saya sejak awal, saya tidak akan pernah menyakiti nya apalagi membuatnya menangis" Ucapnya tanpa ragu.

"Terimakasih" Kata Keisha seraya tersenyum lega.

Keisha melangkah mundur, mencoba untuk menikmati acara ini dan berbaur dengan beberapa teman dekatnya yang sengaja ia undang.

Walaupun masih sedikit sedih setidaknya ia harus tetap berpura-pura tersenyum. Menipu semua orang bahwa ia ikut merasa senang.

🦋🦋

Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

MISTAKE (on going)Where stories live. Discover now