Chapter 5

1 0 0
                                    


🦋🦋

Keisha tersenyum sumringah, menghirup udara segar dengan perasaan senang. Hari ini Keisha sudah di bolehkan pulang setelah dua hari di rawat dirumah sakit karena demam menyebalkan itu. Tidak ada lagi bau obat dari rumah sakit yang membuatnya muak.

Kini ia sedang menikmati waktunya ditaman yang berada di belakang rumahnya tempat ia biasa duduk sendirian disana. Menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, membiarkan hembusan angin menerbangkan setiap helai dari rambut panjangnya.

Keisha memejamkan mata sebentar, sekilas bayangin Gafali yang merawatnya dirumah sakit langsung terlintas dipikirannya seolah-olah yang ada dikepalanya hanya pria itu. Ia mengingat bagaimana cara Gafali merawatnya, memberinya makan, memberinya minum, rela tertidur dirumah sakit bahkan ia rasa Gafali seperti menggantikan peran mamah nya yang tidak bisa terlalu sering menjaganya karena sibuk dengan pekerjaan. Tanpa sadar ia merasa beruntung memiliki teman seperti Gafali di sisinya.

Ia memeriksa ponselnya yang sedari tadi terus bergetar. Ada satu panggilan tak terjawab dari Laura dan beberapa pesan dari gadis itu yang belum sempat ia baca.

LAURA

Sha, Gafali bilang kau sudah pulang dari rumah sakit. Apa aku boleh menjengukmu sekarang?

Sha, balas dong!

Baiklah, aku langsung kerumahmu saja dengan yang lain juga!

                                           Maaf, aku baru sempat
                                            membuka ponsel

Tidak ada balasan, mungkin saja Laura sedang dalam perjalanan menuju rumahnya. Ia memutuskan untuk kembali kedalam rumah jika Laura memang benar akan berkunjung bersama dengan yang lain itu artinya ia harus menyiapkan sedikit jamuan untuk mereka. Ah, kira-kira siapa yang akan datang ya? apa itu teman kuliahnya? atau Laura berbohong dan akan datang sendirian saja? Entahlah, lebih baik ia siapkan saja dulu untuk berjaga-jaga.

"KEISHAAAA"

Keisha yang sedang mengambil minuman dingin di kulkas sedikit terkejut mendengar teriakan yang memekakkan telinganya. Tubuh mungilnya terhuyung ketika menerima pelukan dari sahabatnya secara tiba-tiba.

"Laura aku tidak bisa nafas!" Keisha sedikit meronta dari pelukan Laura, gadis itu memeluknya sangat erat hingga lehernya seperti tercekik. Tapi laura tidak juga melepaskan pelukannya padahal Keisha sudah memberontak ingin di lepaskan.

"Kau ingin membuat anak orang mati ya?" Suara berat itu membuat Keisha langsung mengalihkan pandangan kepadanya. Ia melihat Gafali mengangkat kerah kemeja yang di pakai Laura agar gadis itu membebaskan Keisha.

"Ah Li! lepas aku bukan anak kucing tahu seenaknya saja mengangkat kerah kemejaku seperti itu!" Ucap Laura kesal. Gafali tak mempedulikannya dan langsung pergi menghampiri Keisha.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Gafali. Keisha tersenyum sedangkan Laura menatap Gafali dengan nyalang.

"Hei, kau pikir aku akan membunuhnya!" Ucap Laura kesal. Gadis itu memukul bahu Gafali cukup kencang hingga pria itu meringis kesakitan.

"Sakit tahu"

"Masa bodo!" Laura melengos, menghampiri Keisha yang menatap kearah mereka berdua dengan geli.

"Kalian duduk dulu saja disini, aku akan pergi mengambil minuman dan sedikit camilan" Ucap Keisha yang menyuruh Gafali dan Laura untuk duduk di sofa ruang tamu saja.

"Tidak usah repot-repot, kau barusaja sembuh" Ucap Gafali yang menahan kaki Keisha yang hendak melangkah.

"Tidak apa-apa aku sudah sembuh total kok" Kata Keisha berusaha meyakinkan.

MISTAKE (on going)Where stories live. Discover now