Chapter 4

1 1 0
                                    


                                        🦋🦋

       Kau pernah membuatku terluka hingga
sekarat, lalu ketika semua tentangmu mulai
menghilang kau kembali datang seolah tak
            mengizinkanku untuk sembuh

                                       🦋🦋
                            

Katanya jika kau berusaha menjadi sosok yang sempurna kau takkan pernah kehilangan cinta yang saat ini kau punya, kau takkan pernah kehilangan seseorang yang selama ini berusaha kau pertahankan.

Keisha pernah menjadi orang bodoh yang rela melakukan apa saja asal cinta yang dimiliknya mampu bertahan lama.

Tapi sepertinya kalimat bahwa laki-laki tidak cukup hanya dengan satu wanita itu benar, sebab sekeras apapun usahamu untuk menjadi seseorang yang ia inginkan kau akan selalu kalah ketika hatinya sudah berbalik arah.

Keisha pernah menjadi sosok yang berusaha untuk menjadi sempurna hanya karena alasan takut kehilangan, dan yang lebih menyedihkan adalah ia melakukan itu semua hanya untuk seorang bajingan yang tidak pernah merasa cukup hanya dengan memilikinya.

Keisha masih ingat dengan jelas ketika malam yang seharusnya menjadi perayaan kedua tahun hubungannya menjadi malam mengerikan yang sangat ingin ia lupakan, sebab alih-alih mendapat kejutan mengesankan justru ia malah mendapat sebuah perselingkuhan

Ia mengakhiri semuanya, mengakhiri cinta yang telah mengkhianatinya, mengakhiri hubungan yang akhirnya ia sesali sampai rasanya mau mati.

Dan sejak malam itu Keisha berjanji pada dirinya sendiri bahwa selama sisa hidupnya laki-laki bernama Dewa itu ia pastikan tidak akan pernah bisa melihatnya lagi.

Tapi terkadang takdir seringkali bercanda, ketika kau sudah mampu melupakan semua kenangan kelam yang berusaha kau kubur dalam-dalam ia kembali datang dan menyapa seolah tidak pernah terjadi apa-apa hingga luka yang sudah susah payah di sembuhkan kembali menganga tanpa aba-aba.

Keisha menghela nafas, dadanya terasa sesak, matanya memanas dengan air mata yang menumpuk di pelupuk matanya siap untuk meluncur kapan saja.

Ia menengadahkan kepalanya keatas melihat langit-langit kamar mandi dengan perasaan hampa. Kepalanya terus memutar adegan yang sebenarnya tidak ingin diingatnya lagi. 

Setelah memutuskan untuk pulang setelah bersenang-senang dengan Laura di Mall tadi, ia merendamkan dirinya sendiri di dalam bathtub berharap apa yang ia lakukan bisa membuatnya merasa sedikit lebih tenang.

2 jam berlalu Keisha samasekali tidak berniat untuk menyudahi kegiatannya, gadis itu masih setia merebahkan tubuhnya di dalam genangan air tidak peduli jika ia mulai merasa dingin dengan kulit yang mulai mengerut.

Setelah dirasa cukup, Keisha bangkit dari bathub melirik jam dinding di kamarnya yang sudah menunjukan pukul 11 malam.
Ia mengganti pakaiannya, merebahkan dirinya diatas ranjang berukuran besar miliknya berharap besok pagi terbangun dengan keadaan kembali segar.

Tapi sepertinya harapan yang ia panjatkan tadi malam tidak berjalan sesuai kemauannya. Pagi ini tubuhnya tiba-tiba saja terasa tidak enak, kepalanya sedikit pusing tapi ia tetap harus pergi ke kampus dan tidak ingin bolos lagi.

Sampai di kelas ia menyapa yang lain seperti biasa, duduk di kursinya, memainkan ponsel sebentar lalu menaruhnya kembali karena tiba-tiba saja kepalanya semakin terasa sakit. Keisha menyembunyikan wajahnya diatas tumpukan lengannya dan memutuskan untuk memejamkan mata sebentar, ia juga mendengar suara Laura yang terus-menerus mengajak nya berbicara meskipun terdengar samar-samar di telinganya.

MISTAKE (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang