Bab 7

25.9K 2.2K 111
                                    

Bab 7

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bab 7

.

.

.


"Awwhh!"

Ia meletakkan kapas yang sudah diberi cairan obat itu diatas kotak p3k, matanya menatap malas pada korban penganiayaan didepannya. Jika boleh, dia ingin ikut menganiaya orang ini saja dari pada harus mengobatinya.

"Ini sudah lebih dari lima kali kau mengaduh tapi obat itu belum juga bisa menyentuh lukamu." 

"Aku takut... Ini sakit, aku tak berbohong." ia memanyunkan bibirnya tak suka dimarahi

"Lagipula... belum sejam kita berpisah kau sudah babak belur seperti ini. Siapa pelakunya?" Ia bertanya dengan tangan kembali mengambil kapas sebelumnya.

"Awhh!"

"Belum lagi Haechan!"

"Aaaa~~ Aku tak mau di obati, ini menyakitkan." Ia menangis setengah merengek

"Lalu kau mau aku bagaimana? Diam melihat luka itu sambil merapatkan beberapa doa? Dan berharap lukamu bisa sembuh secepatnya tanpa harus diobati, begitu?" 

"Pelan-pelan... sakit."

"Kurang lembut apalagi aku ya Tuhan." pasrahnya, ia kembali mendekat kearah laki-laki itu. Tangannya dengan sangat sangat sangat lembut mengusap luka itu.

"Shhhh, pelan."

"Diam dan tahan!" Ia memegang kepala Haechan agar tak bergerak kesana kemari.

Haechan menahan ringisan nya saat kapas itu sedikit menekan pada sudut bibirnya, berusaha membersihkan darah yang mengering disana.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, siapa pelakunya?" ucapnya dengan mata fokus pada luka itu

"Apa kau akan percaya padaku, jika aku mengatakan nya?"

"Hal apa yang harus ku percaya darimu?" Ia mengganti kapas sebelumnya dengan yang baru.

"Aku baru saja diserang oleh rubah liar yang sangat mengerikan, dan kurasa dia rabies. Kau harus cepat-cepat mengobati ku, mungkin virus rabies nya sudah mulai menyebar." ucapnya dengan ekspresi melebih-lebihkan

"Kurasa memang iya, ini efek samping dari rabies bukan?"

"Maksudmu?"

"Berhalusinasi!"

"Sialan, kau pikir aku sedang berkhayal? Aku serius, rubah itu menjelma menjadi manusia, lalu memukulku seperti ini. Bugh.. bugh.. bugh.." ia memperagakan kejadian tadi dengan dramatisnya.

fact [Markhyuck] ENDWhere stories live. Discover now