Bab 22

14.2K 1.3K 28
                                    

Bab 22

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bab 22

.

.

.

Pagi hari tiba Haechan bangun dan bersiap untuk pergi ke kampusnya. Hari ini ia mendapat kelas pagi, jadi siang nanti ia bisa membantu di toko.

"Papi, haechan akan berangkat sekarang."

"Sarapan?" Tawar Chitta

"Nanti saja papi, ini sudah hampir terlambat." Haechan melambai lalu segera berlalu dari sana.

5 menit menunggu akhirnya bis datang, beberapa orang masuk diikuti Haechan yang masuk paling terakhir. Semua tepat duduk sudah penuh berakhir dirinya yang harus berdiri hingga sampai nanti.

Bis berhenti setelah memakan waktu yang cukup membuat Haechan stress, dirinya sudah hampir terlambat! Tanpa melihat ke kanan dan kekiri, ia berlari masuk kedalam area kampus.

Selama di perjalan menuju ke kelasnya, dapat ia sadari ada beberapa mata yang menatap nya dengan tatapan tak suka, Haechan abai, jujur ia tak peduli dengan kebencian yang dirinya dapat setelah semua orang tau bahwa dirinya adalah mate dari Mark.

Apa yang harus ia lakukan? Meminta maaf karna menjadi mate alphanya? Silahkan bermimpi setinggi langit, karna yang akan bersama Mark tetap dirinya.

'mereka lagi?'

Haechan menatap dua gadis yang tengah duduk di kursi yang biasa ia duduki.

"Oh kau? Mau duduk bersama kami?" Gadis itu berpindah tempat duduk mempersilahkan Haechan untuk duduk di bangku terpojok.

"Aku selalu melihat kalian duduk di bangku depan, tapi belakangan ini kalian selalu mengambil bangku belakang." Ucapnya tanpa menoleh pada lawan bicara.

"Ahh, aku tak pernah berfikir bahwa duduk di bangku belakang lebih nyaman dari pada didepan, apa ada masalah dengan itu?"

Haechan menggeleng.

Dosen datang dan kelas pun dimulai. Semuanya berjalan dengan baik, dosen menjelaskan didepan dan yang lainnya mendengarkan dengan seksama, tidak semua, ada beberapa yang terlihat tak bersemangat, biarkan saja.

Tak terasa waktu berlalu, beberapa mahasiswa mulai berhamburan pergi keluar ruangan diikuti Haechan yang keluar paling akhir.

"Apa yang akan kulakukan sekarang?" Ia menatap kekiri dan kekanan, ada banyak sekali orang disana.

fact [Markhyuck] ENDWhere stories live. Discover now