11. Emilos, Rencana Tim

5.5K 816 8
                                    

"Emil, aku ingin kau maju diorganisasi itu" Ravael memecah keheningan itu. Sedangkan yang menjadi pusat perhatian mengerjap matanya pelan.

Emilos menggeleng dan bersedekap dada. Matanya terpejam dan menghela nafas berat.

Masuk ke Inchola saja sudah susah dan merepotkan, apalagi mencalonkan sebagai pengurus. Dirinya pasti akan didiskualifikasi sebelum mencatat namanya dikartu pendaftaran.

Matanya terbuka dan menatap mereka semua. Kini, bola matanya berubah warna menjadi emas dan manatap intens mereka. Mereka berempat tertegun melihat bola mata itu.

Setelah beberapa saat, mata Emilos kembali normal. Dirinya kembali bersedekap dada dan memikirkan sesuatu yang kelihatannya lumayan berat.

Kemudian, dirinya membuka matanya melihat teman-temannya yang sedang menunggunya untuk mengatakan sesuatu.

Menunjuk mereka semua dan menunjuk kata Inchola yang sudah di tulis Ravael tadi. Mereka paham apa yang dimaksud oleh Emilos. "Emilos ... k-kenapa kami semua?" Gerry sempat syok.

Tapi .... "Emilos, mengapa kau tidak ikut?" Tanya Ravael mewakili semua.

Emil menunjuk kepala bagian jidatnya dan sedikit tersenyum. Ah ... begitu.

Emil akan menjadi otak dari mereka berempat untuk menjadi pengurus Inchola. Singkatnya, Emil akan bekerja dibalik layar untuk mereka.

"Baiklah ada rencana lain?" Tanya Nick yang terus-terusan menatap Emilos.

Emilos mengambil kertas Ravael dan menuliskan sesuatu. Setelahnya ia letakkan kembali dan pergi ke asramanya karena merasakan kantuk yang luar biasa.

Barbara mengambil kertas itu dan membaca tulisan Emilos. Tapi sayangnya ... "Hah? Apa yang dia tulis?" tanya Barbara yang melihat ngeri bentuk tulisan Emilos.

Ini adalah salah satu kelemahan Emilos atau Lio. Bahwa ... TULISAN TANGANNYA TIDAK MUDAH DIBACA.

Ravael merebut kertas itu karena penasaran. Dan benar saja, matanya tiba-tiba sakit membaca bentuk huruf yang dibuat Emilos.

"Eng ... huruf apa ini? Seperti bentuk telur ... ?" Ucapnya dengan menggaruk kepalanya tak gatal.

Nick yang penasaran, melirik kertas itu dan mendapati tulisan lain selain milik Ravael yang sangat menghancurkan nilai ekstetika dari garis kertas itu.

Ravael menyerahkannya pada Gerry dan menyuruh pemuda kalem itu untuk membacanya. Karena ia yakin, dari semua orang yang ada disini, hanya Gerry yang bisa membaca bentuk aneh ini.

"Itu ... disini di tulis bahwa Barbara atau Nick akan menjadi cal ... on ? Ket ... ua atau wa ... kil ketua. Ravael menjadi sek ... bid ... ? kea ... ma-nan. Dan aku menjadi ketua sekbid huruf apa ini? I ... i ... in ... formasi ... ?" Syukurlah penderitaan ini sudah berakhir.

Terlepas dari bentuk huruf, mereka semua tersenyum miring setelah mendengar ide Emil "Ternyata Tuan Muda ingin kita menjadi pengurus utama" Gerry tersenyum kecil, akan tetapi sedikit was-was juga.

"Jika bisa menjadi Ketua saat masih di tahun pertama, kenapa tidak?" Baiklah, rencana kali ini sangat gila.

Misal, bayangkan saja jika kalian berada di kelas sepuluh atau satu SMA yang masih berada di tahap pengenalan dan hari berikutnya kalian langsung mendaftar sebagai KETUA dalam organisasi populer yang bernama OSIS itu.

Jika berada didunia kita, sudah pasti akan dianggap kurang sehat dan langsung didiskualifikasi saat menyuarakan pemikiran itu.

Akan tetapi, ini duniaku. Dunia yang kubuat untuk karakter Emilos. Disini, otak dan kekuatan kalian yang menjadi penentu jabatan kalian.

Meskipun masih balita, jika kau kuat dalam otak dan kekuatan, maka kau akan diterima sebagai ketua Inchola.

Disini, siapapun bisa menjadi apapun.

Jangan batasi pemikiran kalian dengan hal umum. Pemikiran kalian itu seperti burung, mereka akan terbang meluas untuk mencari tahu dan bertahan hidup. Jika kalian kurung, dia tidak akan bisa berkembang dengan sepenuhnya.

Dan ingat, beri mereka makan jika mereka lapar.

Sudahlah, itu tidak penting. Line di atas hanya untuk memenuhi paragraf yang nampak kosong.

Kurang dari dua minggu, penentuan mereka mampu atau tidaknya akan diuji. Dan setelahnya, kehidupan Emilos diakademi akan dimulai.

"Emil? Kebetulan sekali" Suara Vasco memenuhi pendengaran Emilos.

Emilos berbalik dan mendapati Vasco yang tersenyum kalem. Melihat Vasco yang memasang ekspresi itu mengingatkan pada dirinya bahwa senyum Gerry lebih kalem dari orang yang ada dihadapannya ini.

"Kau ingin kembali ke asrama?" Tanyanya yang mendapat gelengan kepala dari Emilos. Emilos menunjuk papan yang berisi petunjuk dimana perpustakaan akademi berada.

"Bolehkah aku ikut?" Emil mengangguk. Toh dia juga sebenarnya takut berada di ruangan besar sendiri.

Berjalan berdua dalam kecanggungan adalah hal yang dialami Vasco saat ini. Dirinya benar-benar diam karena tak ingin membuat Emilos tak nyaman.

Tak lama setelah itu, mereka sampai di depan pintu perpustakaan Guntama. Vasco meletakkan telapak tangannya di pintu, dan secara ajaib pintu itu mengeluarkan cahaya dan terbuka sendiri.

Emilos menyadari sesuatu.

Hanya mereka yang memiliki mana atau sihir yang bisa membuka pintu perpustakaan, sedangkan dirinya yang tidak punya mana hanya bisa mengajak orang lain untuk membuka ruangan ini.

Untungnya dia mengiyakan ajakan Vasco.

Dirinya masuk kedalam ruangan besar nan sepi itu. Terlihat banyak sekali buku tebal dan tipis tersusun rapi di atas rak yang menghubungkan setiap gang yang ada.

Rak kayu itu nampak kokoh dan bersih dari debu. Pasti penjaganya memiliki maniak kebersihan akut yang mengerikan.

Dirinya merasa merinding kala berada di meja pengawas. Penjaganya adalah seorang wanita yang memakai jubah hitam yang membuat kesan mengerikan.

"Kami ingin mengisi buku kunjungan, apakah ada?" Wanita itu menyerahkan buku yang lumayan tebal berwarna hijau.

Menuliskan namanya dan Emilos setelahnya pergi ke rak yang berisi buku itu. Emilos memilih untuk memisahkan dirinya dengan Vasco, jujur saja dia belum sepenuhnya percaya dengan orang itu.

Mengurutkan buku dan mengambil apa yang diperlukan.

Emilos duduk dibangku yang sudah disediakan. Dirinya membaca dengan serius untuk kasus kali ini "Ah? Emil, apakah kau ingin menjadi pengurus Inchola?" Emil dikejutkan dengan kedatangan Vasco yang tiba-tiba.

Emil mengangguk saja. Dirinya saat ini tengah membaca tata aturan untuk menjadi pengurus Inchola. Dibuku itu terdapat kemungkinan-kemungkinan saat terjadi pemilihan dan tata aturan untuk bertanding saat ingin masuk organisasi itu.

Emil was-was pada orang yang disebut Vasco ini, karena dirinya baru mengetahui satu hal yang membuatnya sedikit tidak mempercayai Vasco.

Fakta yang menunjukkan jika Vasco merupakan anggota tim dari orang menjengkelkan yang disebut Grant, cucu dari pemimpin akademi.

Orang yang mencampuri urusannya tempo hari.

Siapapun dan apapun yang berurusan dengan orang yang menurutnya paling menyebalkan dihidupnya sudah ia waspadai dari dunianya.

Baiklah Vasco, jangan menyalahkan dirimu sendiri karena Emil sedikit tidak mempercayaimu. Salahkan saja orang yang berada disekitarmu.

The Silent Emilos [End]Where stories live. Discover now