13. Emilos, Tes Inchola

4.7K 762 7
                                    

"Tuan muda, anda menunggu saya lama?" Emilos yang ditanya mengangguk. Sedangkan Gerry yang bertanya menunduk bersalah.

Emilos menyuruhnya untuk duduk dibangku hadapannya. Ini adalah tiga hari setelah hari dimana kejadian kantin waktu itu. Dan hanya kurang dari satu minggu, pemilihan pengurus akan di adakan.

Emilos dan Gerry ini tengah berada di tempat duduk taman yang tidak ramai oleh para siswa. Hanya beberapa yang menikmati waktu senggangnya.

Emilos menyerahkan kertas formulir yang akan diisi oleh Gerry. Setelah melihat judulnya, Gerry membelakkan matanya. "Tuan muda, bukankah kau menyuruhku masuk kedalam seksi bidang? Kenapa formulir ini kau berikan kepadaku?" Yang dimaksud adalah sebuah formulir untuk pencalonan ketua Inchola.

"Apakah anda menyuruh saya untuk memberikannya pada Putri Barbara? Atau Nick?" Emilos menggeleng. Dirinya menunjuk formulir itu dan Gerry bergantian.

"Tuan muda, anda pasti bercanda ... saya tidak memiliki kemampuan untuk itu" Ucapnya. Emilos memajukan bibir bawahnya dan menghela nafas ringan.

Dia melihat potensi Gerry untuk menjadi ketua. Dia ingin merubah masa depan karena dimasa depan, dia melihat Grant menjadi ketua Inchola. Itu terlihat sangat menyebalkan.

Dia sebenarnya mampu untuk menjadi ketua Inchola. Mengingat dia hanya karakter pendukung yang ada di sebuah novel, makannya dia memilih untuk tidak melakukan itu.

Emilos meregangkan badannya. Tangannya ia taruh di pinggang dan menatap langit oranye yang indah karena banyak awannya.

Dirinya melirik Gerry dengan ekor matanya. Sangat tajam dan itu berwarna emas. Gerry yang ditatap demikian seakan tak berkutik. Hanya dengan telunjuk Emilos mengarah ke pintu dirinya dinyatakan dipecat.

Segeralah ia berlutut "Baik Tuanku" Emilos melenggang pergi dengan tangan masih setia berada di pinggang. Dirinya merasa puas karena rencana pertamanya lancar.

Hanya tinggal mencari pasangan Gerry yang cocok untuk mencalonkan sebagai ketua dan wakil ketua. Hingga itu dirinya bisa tenang.

Disepanjang jalan, dirinya mengamati setiap orang yang cocok dengan tugas itu. Hingga menemukan satu kejadian yang menurutnya dapat menyelesaikan masalahnya.

Juga, pertemuan dengan orang ini akan mengubah sedikit alur dan rencana yang akan ia buat.

...

Selamat datang di part petualangan.

"Entah kesialan atau keberuntungan aku bertemu denganmu tiga kali dalam hari ini" Menghela nafas dan menyandarkan dirinya ditembok.

Emilos hanya menggerakkan badannya ke kiri dan kanan seolah menemukan kesenangan baru. "Sudah kukatakan bahwa aku tidak ingin berurusan dengan itu!" Berulang kali Emilos menyerahkan formulir yang sama dengan yang diberikannya dengan Gerry.

Dan pihak yang diberi tidak menerimanya. Dia adalah seorang pria bermuka tampan dengan rambut putih peraknya yang selalu berkilauan jika terkena sinar matahari.

Eric de Caprrio, panggilannya Eric. Eric adalah orang yang menarik perhatiannya tempo hari kala ia sedang mencari solusi pasangan Gerry untuk maju kepemilihan.

Eric itu orang urakan yang suka kekerasan, apalagi tawuran. Singkatnya senggol bacok. Sangat tidak cocok untuk menjadi ketua Inchola yang garis bawah organisasi tertinggi setelah akademi.

Tapi Emilos ingin mengubah akademi ini menjadi keren sedikit. Agar tidak terlalu kaku.

"Baru akan mendaftar aku pasti langsung ditolak! Kau mengerti tidak?" Emilos menggeleng pelan. Menurut rumor yang beredar, dirinya berumur delapan belas tahun dan menolak undangan akademi beberapa kali.

The Silent Emilos [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя