Dua

11 3 0
                                    

Suasana diarena kini diiringi dengan tepuk tangan penonton serta sorakan yang begitu antusias. Tercium bau asap rokok karena ada banyak orang yang merokok didekat arena serta tercium bau asap kenalpot motor.

Seluruh mata pun tertuju pada seseorang yang baru saja datang, Kaiden lelaki itu datang ke arena balapan. Membuatnya menjadi pusat perhatian, karena julukan nya diarena balapan adalah SANG RAJA BALAP.

Sampai detik ini tidak ada yang bisa mengalahkan nya dalam balapan, hanya satu orang saja yang pernah mengalahkan nya sampai detik ini. Dan itu tidak ada yang tau, karena itu masih misteri.

Melihat kaiden menjadi pusat perhatian membuat seseorang mengepalkan tangan nya kuat, rahangnya mengeras menatap tajam kaiden "Gue bakal buat hidup lo suram!" katanya lalu pergi meninggalkan arena.

"Menang?" tanya Kaiden pada Khafi yang telah menggantikan nya balapan melawan Gevar, ketua dari DRYXON.

Khafi mengangguk sambil tersenyum tipis "Pastinya, ga susah lawan dia" Kaiden menepuk bahu Khafi pelan. "Good"

"KAK KAIDEN" luna berlari dengan senyum manis yang terukir diwajahnya sambil memeluk tangan kekarnya.

Kaiden menghela nafasnya kasar, ia pun menatap Panca yang nafasnya terengah engah mengejar luna "Kenapa lo?"

"Kamu nanyea? kamu bertanya tanya?" jengkel Panca sambil mendelik menatap kesal luna.

Wajah Kaiden berubah datar menatap Panca sengit seolah olah ingin melenyapkan nya "Gue capek sialan jadi bodyguard ni bocah" ucap Panca kesal.

Segera ia melepaskan tangan luna dari tangan nya lalu menatap luna yang menunduk takut padanya "Suruh siapa kesini?"

"A-aku mau ketemu kakak, kangen. Aku takut sendirian dirumah" cicit luna sambil memainkan jarinya, Kaiden mengusap wajahnya gusar.

"Pulang, gue suruh Panca temenin lo" titah Kaiden langsung mendapat pelototan oleh Panca.

"Iblis emang lo, IBLIS! Gue capek sialan" umpat panca hanya bisa mengeluh.

Luna menggelengkan kepalanya dan menatap Kaiden memohon "Maunya sama kakak, soalnya selain kak Kaiden biasanya aku sama kak Levan. Aku kangen kak Levan"

Deg

Mendengar nama itu membuat Kaiden langsung menghela nafasnya panjang, ia sedikit teringat akan dulu. Ekspresi Kaiden sekarang langsung dingin, namun matanya terlihat sangat sedih.

Tangan Kaiden bergerak menepuk kepala luna pelan "Jangan jauh dari sisi gue, paham?"

Sontak luna langsung mengangguk semangat lalu menyungging senyum manisnya, ia berhasil meluluhkan Kaiden. Sementara Panca dan Zelon mencibir, beban mereka bertambah sepertinya.

Zelon berdeham mencairkan suasana "Mau ikut taruhan lo?" Kaiden menggelengkan kepalanya.

Tatapan panca menatap Kaiden remeh "Takut lo? masa cuman buat nonton balapan, gaasik ah lo" cibir panca berhasil mendapat tatapan tajam Kaiden dan membuatnya bungkam.

"Demi neneknya peri, serem bener ngalahin valak"

Khafi menggelengkan kepalanya, ia pun mulai angkat bicara "Gue dapet info katanya Queen balik lagi ke arena"

Mendengarnya membuat semuanya mulai tertarik, Kaiden diam mendengarkan. Sementara Panca tersenyum antusias "Aduh gue penasaran Queen vs Raja balap siapa kira kira yang menang?"

"Lo ngeraguin gue?" Panca langsung menelan ludah, ketika wajah dingin Kaiden menatapnya horor.

Sontak Panca menggelengkan kepalanya "Mana mungkin ketua Ravazer kalah ya kan?" panca menatap Khafi dan Zelon untuk membantunya.

KAIDENOnde histórias criam vida. Descubra agora