Tiga

6 2 0
                                    

Wajah luna memadam merah amarah ketika melihat foto Kaiden sedang menggendong Shena ke Ruangan Uks. Tangan nya terkepal kuat, ia pun merobek foto tersebut.

"Kaiden cuman milik aku!"

Mata luna pun memincing sinis saat melihat Shena yang tengah berjalan menyusuri koridor. Ia pun berjalan menghampiri Shena.

"Halo Shena! Kamu baik baik aja?" Kepala Shena mendongak menatap Luna yang tengah tersenyum sok manis padanya.

Tangan Luna terulur ingin menyentuh Shena namun langsung ditepis oleh Shena. Membuat Luna meringis "Aku kan cuman mau sentuh kamu"

"Jangan sentuh gue, gue benci disentuh manusia bermuka dua kaya lo" ketus Shena sambil menatap tajam Luna.

Mata Luna melirik Kaiden yang tengah berjalan kearah sini, ia pun tersenyum puas. Luna pun terjatuh ke lantai lalu meringis menatap tangan nya yang terluka.

"Maafin aku Shena" ringis Luna sambil menatap shena dengan mata berkaca kaca.

Sementara Shena menatap luna sambil tersenyum remeh "Wow, kenapa lo ga ikut casting film? Akting lo bagus banget"

"Luna!" Kaiden berlari menghampiri Luna yang tersungkur dilantai, lalu menggendongnya. Ia pun menatap Shena dengan tatapan dingin dan tajam.

"Lo mau marah sama gue? Mata lo itu buta ya. Peduli sama orang munafik kaya dia" tangan Shena menunjuk wajah Luna sambil menatap keduanya sinis.

Luna menggelengkan kepalanya "Aku tau kamu benci aku, tapi kenapa kamu jahat banget" Luna menangis disela sela itu ia tersenyum smirk.

"Rasain lo Shena! Kaiden itu cuman punya gue" luna membatin memekik senang.

Kaki Kaiden melangkah mendekati Shena "Jangan lo sakitin dia, atau berhadapan sama gue" bisik Kaiden sambil menabrak bahu Shena kuat, lalu pergi meninggalkan nya.

"Exciting game will begin"

* * *

"Kak, kita mau kemana?" Luna bertanya sambil memeluk Kaiden dari belakang sambil menyandarkan kepalanya dipunggung lebar Kaiden.

Kaiden pun memberhentikan motornya "Kita udah sampe, turun"

Luna mengerucutkan bibirnya "Kok kita pulang ke rumahku sih kak"

Tangan Kaiden terulur mengelus rambutnya pelan "Istirahat, gue ada urusan diMarkas"

"Malem kesini oke? temenin aku" Kaiden hanya mengangguk lalu melesat pergi menuju Markas Ravazer.

Ia melajukan motornya lumayan cepat, lima belas menit kemudian ia telah sampai. Terpampang banyak motor yang terjajar rapih dan banyak para anggota tengah menunggunya.

Kaiden memarkirkan motornya lalu turun sambil mengenakan jaket hitam dan memasuki markas. Semua orang menatapnya hormat sambil memberikan nya jalan, Kaiden hanya mengangguk.

Terpancar jelas aura Kaiden yang berwibawa, sangat cocok menjadikan nya ketua. Mata Kaiden lalu tertuju pada para anggota inti yang tengah duduk santai.

Anggota Inti Ravazer antara lain yaitu Khafi, Zelon, Panca juga Marko. Seseorang yang baru saja tiba ke Indonesia setelah satu tahun berada diAustralia.

"Bro, apa kabar? ga sama luna lo?" Marko berseru menghampiri Kaiden sambil berpelukan dan tos ala lelaki.

Kaiden duduk lalu mengeluarkan sebatang rokok "Masih hidup, gaikut dia dirumah" sahut Kaiden sambil mengisap rokok tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 01, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KAIDENWhere stories live. Discover now