Awal

2.4K 133 4
                                    


Singgasana Raja di duduki oleh Raja Jagadlee Laksamana dengan di dampingi Ratu Taeyulee Laksamana. 25 Februari tahun 2000, sudah saatnya Pangeran jakay pulang dari medan perang dengan kemenangan. Seluruh anggota Kerajaan sangat menantikan kepulangan Pangeran dari medan perang.

𝗧𝗨𝗧𝗨𝗣 𝗧𝗜𝗥𝗔𝗜

Kerajaan Voresham menyambut baik pangeran Jakaylee atas kepulangan nya dari medan perang.

Para pelayan sontak menundukkan tubuh sebagai salam hormat dan rasa bahagia saat melihat Pangeran Jakaylee Laksamana turun dari kuda gagah yang ia miliki.

Datar, tak punya perasaan, dingin, tak punya rasa takut, begitulah Pangeran Jakaylee Laksamana di ciptakan.

"Tampan" ucap sosok pemuda manis yang sama sekali belum mendapat masa heat nya, ia adalah Naylee Jakarsana, anak tunggal dari salah satu pelayan di Kerajaan Voresham.

Pelayan dengan sigap melayani segala kebutuhan calon raja mereka. Tanpa mengucapkan apapun, Jakaylee langsung pergi menemui Ibunda Ratu dan Ayahanda Raja.

Tok tok tok

Bunyi pintu kayu yang di ketuk oleh Jakay. "Ratu, Raja ini jakaylee, anak mu yang dermawan."

Clek, bunyi pintu yang terbuka di iringi oleh decitan yang di timbulkan. "Anakku, ibu sangat merindukan mu nak" Sorai sang Ratu sambil memeluk tubuh tegap milik Jakay.

"Sangat senang mendengar itu darimu, Ibunda Ratu" Ucap Jakay sambil membalas pelukan ibu nya.

"Kau tak merindukan ayahmu, anakku?" Ucapan tersebut membuat ibu dan anak itu melepaskan pelukannya, sontak Jakay memeluk tubuh yang tak kalah tegap dari tubuhnya, yakni tubuh ayahnya.

"Aku juga sangat merindukan mu, Ayahanda" Ucap Jakay dengan penuh kasih. Melihat itu, Ratu pun ikut bergabung bersama Raja dan Pangeran Jakaylee Laksamana.

Ratu sempurna, mempunyai Raja seperti Raja Voresham, dan Pangeran sedermawan Jakaylee Laksamana. Lengkap sudah kebahagiaan yang di miliki oleh Ratu dari Kerajaan Voresham ini.

Jakaylee Laksamana selalu tumbuh di kelilingi oleh kehangatan yang di berikan oleh Ibunda dan Ayahandanya, ia disiplin karena di didik oleh Raja, dan lembut karena didikan Ratu.

𝗧𝗨𝗧𝗨𝗣 𝗧𝗜𝗥𝗔𝗜

Malam telah tiba, Raja memanggil Pangeran untuk berbincang mengenai kedudukannya. "Panggil pangeran Jakay untuk menemui ku di ruang pertemuan" Perintah Raja kepada pengawal pribadinya, Eric Son.

"Dilaksanakan, your majesty. " Balas Eric sambil membungkuk meminta izin untuk pergi meninggalkan Raja, melihat hal itu Raja memberikan anggukan atas izin yang ia berikan pada Eric.

Ketukan pada pintu kamarnya sontak membuat pangeran terganggu dari acara membaca buku yang sedang ia lakukan, namun mau tidak mau ia harus mempersilahkan pelayan itu masuk.

Pintu di buka, Eric membungkukan badannya memberi hormat. "Ah rupanya pengawal milik ayah" Pikir Jakay.

"Ada apa, Eric?" membuat Eric kembali menegapkan tubuhnya.

"Selamat malam pangeran, Raja meminta anda menemuinya di ruang pertemuan" Ucap Eric.

Sempat di landa kebingungan, namun akhirnya Jakay pun menyetujui permintaan Raja. "Baik, aku akan segera kesana. Dan kau pergilah" tuntas sang pangeran.

"Baik pangeran, saya pamit undur diri" balas eric dengan membungkukan badannya sebagai tanda hormat ia kepada sang pangeran yakni calon Raja Voresham.

𝗧𝗨𝗧𝗨𝗣 𝗧𝗜𝗥𝗔𝗜


Jakay mulai memasuki ruang pertemuan, dengan di landa kebingungan. Jakay duduk tepat di depan Ayahnya, "Ada apa, yang mulia?" Ucap pangeran dengan tatakrama.

"Jakay, ayah rasa ayah sudah harus di gantikan secepatnya. Dan kau sebagai anak tunggal dari Kerajaan Voresham akan ku tempatkan sebagai calon Raja" Kata Raja Voresham.

"Lalu?" Tanya pangeran.

"Begini, seorang Raja membutuhkan pendamping untuk memimpin kerajaan ini. Ayah harap kau akan segera mendapatkan mate mu dalam jangka dekat ini, Jakay. Ayah berharap banyak untuk mu" Jawab Raja.

Ucapan ayahnya membuat pangeran memikirkan sosok mate nya, kapan ia akan menemui seseorang yang akan menjadi mate nya?

"Baik ayah, saya selaku calon Raja akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan pendamping sebelum saya menempati kedudukan Raja" tuntas Pangeran.

"Baik, kau boleh pergi" jawab Raja.

"Saya pamit undur diri, yang mulia" di balas dengan anggukan Raja.

𝗧𝗕𝗖

Haloo, saya ken. awalnya gak berani untuk nuangin ide disini, tapi saya harap semua bakal suka dengan karya saya. Terimakasih, sampai berjumpa di part selanjutnya.

Tutup TiraiWhere stories live. Discover now