Puteri

1K 102 2
                                    

Raja sangat membutuhkan Ratu untuk kesempurnaan dalam diri serta kerajaan nya.

𝗧𝗨𝗧𝗨𝗣 𝗧𝗜𝗥𝗔𝗜

Pagi ini Jakay di minta ayahnya untuk berkumpul pada ruang pertemuan, Jakay pun menuruti ayahnya dengan bermaksud ingin mengatakan bahwa ia sudah menemukan mate nya.

Sesampai di ruang pertemuan, mata Jakay menangkap ada puteri Valery dari kerajaan Vilstone.

Dengan sedikit ragu, Jakay mendudukan dirinya di sebelah Puteri tersebut. Dikarenakan hanya tempat itu yang tak di tempati.

Raja pun memulai pembicaraan.

"Jakay, ayah ingin menjodohkan mu dengan puteri Valery. Ayah harap kau dapat menerimanya sebagai calon ratu mu" jelas Ayah.

Dahi Jakay menyerngit tak suka, bukankah sudah di katakan bahwa ia akan mencari mate nya?

"Maaf yang mulia, saya menolak perjodohan ini" pernyataan ini membuat Raja dan Ratu Vilstone terkejut. Jakay menolak puteri nya.

Jakay dengan lantang melanjutkan perkataan nya "Saya sudah menemukan mate saya, yang mulia. Dan saya sangat mencintai dia, saya tidak akan menerima omega lain. Saya hanya akan menerima mate saya sebagai calon Ratu"

"Siapa dia, Jakay?" tanya Raja dengan tenang.

"Dia Naylee Jakarsana, yang mulia. Anak dari pelayan Moana Jakarsana dan pengawal yang mengawasi kerajaan pada bagian barat, Jakarsana Alberald." jelas Jakay tanpa ragu sedikitpun.

"Kau mau dengan makhluk rendahan seperti mereka? rendah sekali selera mu, pangeran" celetuk putri Valery.

"Jaga ucapan mu! ia adalah pasangan yang di takdirkan oleh dewi bulan untuk menjadi pasanganku, jangan berani - berani menghina pasangan ku di hadapan ku!" Jakay mengeluarkan feromon nya, bukan feromon yang memenangkan. Namun mengancam, menyatakan bahwa ia tak suka dengan ucapan puteri Valery.

"Jakay, ayah tak pernah mengajarkan membentak wanita! dimana sopan santun mu sebagai  pangeran?" sentak sang ayah.

"Saya pamit undur diri, yang mulia" ucap Jakay tanpa menjawab pertanyaan ayahnya, ia melangkah meninggalkan ruang pertemuan tersebut.

Jakay pergi ke dapur untuk menemui Moana, tentunya ia akan menanyai dimana keberadaan pujaan hatinya.

"Selamat pagi, bibi Moana." ucap Jakay dengan senyuman paling manis bermaksud untuk memikat hati Moana agar merestui nya dengan Naylee.

"Ah selamat pagi pangeran" jawab Moana dengan terkejutan, ada apa dengan pangeran tunggal satu ini? mengapa ia sampai masuk ke dalam dapur untuk menemuinya?

"Saya ingin menanyakan keberadaan Naylee, bisa anda beritahu tentang keberadaan Naylee sekarang?" tanya Jakay dengan sopan santun.

"Sebelumnya ada apa ya pangeran? apakah Naylee berbuat nakal selama saya bekerja? saya akan memarahi nya pangeran, tolong jangan hukum Naylee" jawab Moana dengan panik, bahkan ia sudah ingin berlutut kepada Jakay.

Melihat hal itu, sontak Jakay langsung menghentikan perilaku Moana.

"Ah tidak tidak, saya hanya ingin menanyakan dimana keberadaan mate saya"

Tutup TiraiWhere stories live. Discover now