CHAPTER DUA

527 25 0
                                    

Makasih udah mau baca cerita akuu, semoga kedepannya tetep masih sama ya. 😭😭💗💗

HAPPY READING MANIS.




"di dunia ini tidak ada yang abadi, maka berharap lah pada yang pasti sehingga yang datang bukan lah rasa sakit yang mendalam atas salah nya berharap"



Suara adzan terdengar jelas ditelinga Azzam. Dirinya saat ini tengah siap siap untuk melaksanakan shalat shubuh. Namun istirnya masih tertidur dengan memeluk satu tangan milik Azzam sehingga Azzam tidak tega untuk membangunkan istrinya. Namun harus bagaimana lagi, Azzam terpaksa membangunkan istrinya yang tengah tertidur pulas karna mereka harus menunaikan shalat shubuh.

"Hauraa, sayangg bangun yuk kita siap siap untuk shalat shubuh bareng." Gugah Azzam berusahan membangunkan istrinya.

"Eughhh. Lima menit lagi ya" Ucap Haura dengan mata yang masih tertutup sempurna.

"Zawjati?" Panggil Azzam dengan sebutan sayang menggunakan bahasa Arab.

Haura yang mendengar Azzam memanggilnya dengan panggilan 'Zawjati' segara bangun dan langsung membuka matanya dengan sempurna. Haura benar benar terkejut, terjanya Azzam sudah berani memanggilnya dengan sebutan itu, sedangkan Haura? Dia harus memanggil Azzam dengan sebutan apa?.

"Kamu diluan saja, baru itu saya." Ucap Azzam dengan suara lembut.

"Iyaa" Jawab Haura. Lalu ia pergi kekamar mandi yang tidak jauh dari kamarnya. Sementara Azzam? Ia menunggu istirnya untuk bersiap siap shalat shubuh.

Sudah beberapa menit Haura habiskan di kamar mandi, dan sekarang ia sudah keluar. Ini waktunya giliran Azzam. Azzam mulai berjalan ke arah kamar mandi, Haura yang melihat suaminya sudah memasuki kamar mandi itu segera menyiapkan baju yang harus di kenakan suaminya.

Kini keduanya sudah siap untuk menunaikan ibadah shalat shubuh. Azzam sudah siap untuk menjadi imam Haura. Haura juga sudah memakai mukenahnya dan siap menjadi makmum. Lantulan ayat suci Al-qur'an dari suaminya terdengar sangat merdua ditelinga Haura, membuatnya merasa nyaman dan tenang.

"Assalamualaikum warahmatullah"

"Assalamualaikum warahmatullah"

Azzam berdzikir sebentar, lalu membalikan tubuh nya kehadapaan istirnya dan menyondorkan tanganya. Haura tau maksud dari Azzam, Haura lalu mengambil tangan Azzam dan mulai mencium punggung tangannya dengan taksim, dan disaat itu juga Azzam mencium pelan pucuk kepala milik istirnya itu.

Azzam kemudian menidurkan kepala nya di paha milik istirnya itu. Haura sungguh terkejut melihat suaminya yang tengah berbaring menggunakan paha Haura. Kini keduanya tengah menikmati suasana dikamar.

"Haura, nanti semisalnya kamu dan sudah sudah berbuhungan suami istri, kamu ingin punya anak berapa?" Tanya Azzam kepada Haura berhasil membuat Haura membulatkan matanya dengan sempurna.

"Dua aja cukup. Cowo Cewe" Ucap Haura dengan tangan yang mulai mengelus ngelus rambut Azzam.

"Kalau saya sih maunya 11 ya, biar bisa buat Tim sepak bola." Ucap Azzam berhasil membuat Haura terkejut. Apa katanya? 11 anak? Dikira melahirkan itu enak ya.

HAURAZZAM (HIATUS)Where stories live. Discover now