CHAPTER SEMBILAN

544 23 3
                                    

HALLO GUYS, SIAPA YANG UDAH NUNGGUIN AKU UPDATE PASUTRI BARU INI? WKWKWK MAAF YA KEMARIN KEMARIN AKU GA UP, SOALNYA AKU LAGI UJIAN 😞😞😞

kali ini janji deh, aku bakalan sering sering up cepat 😭🙏🙏
sekali lagi maaf ya bub 😙😙

Sayang kalian deh 🐳💘

HAPPY READING




لا تؤذى نفسك بانتظار شخص سعىد بدونك

Jangan melukai dirimu dengan menanti seseorang yang telah bahagia tanpa mu.


Pagi hari dikediaman rumah Azzam dan Haura, terlihat pasangan suami istri itu tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing masing. Azzam yang sibuk ingin pergi ke kantor, dan juga Haura yang tengah sibuk membersihkan kandang kucing yang mereka pelihara selama ini.

Saat ingin menuju halaman belakang rumah, tiba tiba saja perut milik Haura terasa mual, biasanya ia tidak pernah begini saat tengah bersih bersih. Tapi mengapa sekarang jadi begini. Dengan cepat, Haura lalu berlari kekamar mandi. Tepat disaat itu juga, ada Azzam yang tengah berdiri dan melihat Haura yang berlari menuju kamar mandi, Karna merasa khawatir dengan kondisi Haura, Azzam segera turun anak tangga dan berlari menyusul istrinya.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Azzam yang tengah berdiri luar kamar mandi dengan wajah yang tampak gelisah.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Haura keluar dari kamar mandi  dengan keadaan lemas tak berdaya. Dirinya benar benar tak sanggup untuk jalan sampai pada akhirnya Haura jatuh kedalam dada bidang milik Azzam. Dengan sigap Azzam menangkap istrinya yang sudah lemah dan hampir menutup matanya.

"Sayang, hey kamu kenapa? Kita ke rumah sakit ya?" Kata Azzam, lalu menggendong Haura ala bridal style.

"A'a" Panggil Haura dengan lembut hingga Azzam tak bisa mendengarnya.

Tanpa menunggu lama lagi. Azzam mulai membawa istrinya menuju rumah sakit umum yang berada di kota yang ia tinggal in sekarang. Selama diperjalan, Haura tidak berbicara sepatah kata pun, melainkan hanya berguman memanggil bundanya saja.

"Sayang, sebentar ya, sebentar lagi kita sampai." Ucap Azzam, lalu memegang tangan mungil milik Haura yang terasa dingin.

Setelah perjalan yang sedikit jauh, akhirnya mereka sampai juga. Tidak mau terjadi apa apa pada sang istri, Azzam lalu terburu buru membawa Haura masuk kedalam.

"Dok, dokter, tolong istri saya." Teriak Azzam dengan kuat. Sampai pada akhirnya ada seorang suster membawa kursi roda menuju Azzam yang tengah menggendong Haura. "Dudukkan disini pak, saya akan membawanya keruangan." Ucap seorang suster itu.

Dengan cepat, Azzam lalu mendudukkan Hauta dikursi roda itu, dan berlari untuk menuju ruang periksa.

Setelahnya sampai di ruang periksa itu. Azzam segera membawa istrinya masuk dan membaringkannya dibrankar. Dengan sigap da siap, dokter dan suster yang berada ruangan itu mulai memeriksan keadaan Haura. Setelah beberapa menit, pemeriksaan terjadi pasien Haura selesai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAURAZZAM (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang