CHAPTER DELAPAN

364 14 2
                                    

Tandai kalau ada yang typo

"A'a, itu punya akuuu" Suara lembut terdengar dari Haura yang sedang berebutan mainan dengan Azzam layaknya anak kecil

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"A'a, itu punya akuuu" Suara lembut terdengar dari Haura yang sedang berebutan mainan dengan Azzam layaknya anak kecil. Beberapa hari setelah melakukan hubungan suami istri itu, tingkah Haura semakin lucu dimata Azzam. Seperti layaknya bayi berumuran 8 bulan.

"Bukan, ini bukan punya kamu" Kata Azzam, lalu memegangnya dan meletakkannya disamping dimana ia duduk.

"Yaudah" Lirih Haura. Karna merasa kesal dengan Azzam, Dirinya lalu pergi meninggalkan Azzam sendirian.

"Kan ngambek" Human Azzam, lalu mengejar istrinya yang lari menuju luar rumah.

Haura terus saja berjalan mengitari perumahan perumahan yang tidak jauh dari rumahnya. Sudah beberapa jam ia berjalan tetapi tidak menemukan tempat yang nyaman sama sekali. Sampai pada akhirnya, Haura berhenti di sebuah rumah yang didepan rumah itu, ada pohon mangga yang kini tengah berbuah lebat. Pikiran kotor Haura sudah meracuni pikirannya untuk mengambil buah mangga itu tanpa dilihat sedikit orang.

"Gimana ya ngambilnya, mana kepingin banget lagi" Guman Haura, sambil melihat lihat kearah pohon mangga yang ingin ia ambil itu.

"Duh ga ada gala lagi" Guman nya lagi. Kali ini Haura tidak tinggal diam. dirinya berusaha mencari kaya atau bambu yang panjang untuk mengambil buah mangga yang tingginya tak seberapa itu.

Setelah mencari cari, akhirnya Haura menemukan satu batang kayu yang lumayan panjang. Haura mulai mengambil mangga itu dengan sangat teliti.  "Ayoo dong jatuh, jatuh" Ucap Haura.

Brukhh!

3 buah mangga jatuh tepat di hadapan Haura. "HOREEEE" Teriaknya merasa senang. Saat Haura ingin mengambil buah mangga itu, tiba tiba saja pemiliknya keluar dan melihat Haura yang tengah mengambil mangga tanpa seizin orangnya terlebih dahulu.

"Hey!, siapa kamu" Teriak pemilik mangga itu.

"Aduh, aku lari aja atau jangan ya"

"Yaudah deh lari aja" Ucap Haura.

Saat ia ingin lari, tiba tiba saja tangannya sudah ditarik cepat oleh pemilik mangga itu. "Ngapain kamu? Kamu mencuri mangga saya?" Tanya pemilik mangga itu marah.

Haura sama sekali tidak berani melihat muka pemilik mangga itu. Bahkan untuk berbalik badan menghadap pemiliknya saja Haura sudah tidak berani. "M-maaf bu, saya cuman pengen mangga itu aja" Lirih Haura.

"Kalau berbicara itu yang sopan, sudah mencuri." Ucap pemilik mangga itu.

"M-maaf bu" Kata Haura, lalu membalikkan badannya. Melihat seorang ibu ibu parubaya yg sedang berdiri dihadapannya dengan tatapan tajam.

"Sudah berapa mangga yang kamu curi?" Tanya ibu ibu itu.

"3 bu, tapi saya ngambilnya juga udah bilang sama ibu, cuman ibunya ga denger" Ujar Haura sambil mencari cari ide agar ibu ibu parubaya itu tidak memarahinnya lagi.

HAURAZZAM (HIATUS)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt