26. Akan Bermalam DiHotel

15.5K 835 12
                                    

         Shazia menahan lengan Brama. "Maafin aku, aku ga bisa, kak.. Aku ga hiks ga bisa bales perasaan kakak, hiks aku cinta kak Grey," lirihnya dengan pilu.

"Itu artinya gue harus keluar dari grup! Gue ga bisa liat lo bahagia sama Grey! Gue sakit, Shazia!" nada suara Brama terdengar meninggi.

Shazia meraih lengan Brama. "Jangan hiks jangan pergi hiks jangan rusak semuanya hanya karena aku hiks.." tangis Shazia kian pecah.

"Kalau gitu tinggalin, Grey! Lo ga boleh jadi milik siapapun!"

"OKE, CUT! Bagus banget," puji sutradara yang diiringi tepukan tangan di sekitar.

Brama menatap Shazia yang agak sesegukan itu. Ternyata akting Shazia tidak buruk. Brama menjitak kepala Shazia, membuat senyum Shazia luntur dan kembali menatap Brama sebal.

Shazia menghentakan langkah kakinya kesal menuju Grey, seolah anak kucing yang mengadu pada induknya.

Grey tersenyum samar, dia hanya mengusap kepala belakang Shazia tanpa merespon gerutuannya.

"Aktingnya boleh juga," celetuk Grey.

Shazia yang membersihkan ingus dan jejak air mata sontak tersipu, menyenggol lengan Grey malu-malu. Dia juga tidak tahu kenapa jantungnya jadi kesenangan.

"Tapi bohong," lanjut Grey.

Sontak Shazia berang, dia pukul Grey yang tertawa pelan seraya menangkis setiap pukulan. Mata-mata iri sontak berkeliaran.

"Sakit, sayang. Udah," Grey memeluk Shazia sekilas.

Shazia kembali tersipu. Padahal Shazia tahu kalau Grey romantis karena tengah ada di tempat umum. Kalau tidak pasti akan menyebalkan hingga membuatnya menangis.

***

Shazia bersandar di bahu Grey, ikut melihatnya yang tengah menscroll instagram. Banyak foto artis yang dilewati.

"Woah, itu pesan masuk?" tunjuk Shazia.

Grey tersenyum bangga. "Suami kamu ini terkenal, masih belum sadar?" tanyanya menyebalkan.

Shazia mendengus. "Kok ga di bales? Kasihan tahu, bales dong jangan sombong!" dijulurkan lidah sekilas.

"Jumlahnya ga sedikit, Shazia!"

"Ah payah! Sini aku balesin," balasnya yakin.

Grey tersenyum miring. "Coba aja," dia angsurkan ponsel itu.

"Tapi ga papa aku mainin ponsel kak Grey?" tanyanya agak sungkan.

"Ga masalah," Grey mengecup pelipis Shazia sekilas. Belakangan ini Grey jadi suka memberikan sentuhan ringan.

Shazia mengambilnya dengan agak merona walau samar. Dengan yakin Shazia membalas pesan-pesan itu, begitu riang karena kebanyakan isi pesannya positif.

Grey pun memejamkan mata. Dia memilih istirahat mumpung balitanya yang cerewet anteng memainkan ponselnya.

"AH! Kok ada kelamin nyatu!" jerit Shazia yang berhasil mengundang fokus semua orang di dalam mobil.

Grey yang kaget meraih ponselnya. Matanya terpejam sesaat melihat klip singkat penyatuan kelamin yang dikirim oleh penggemar mesum.

"Ada apa? Kebiasaan teriak gitu!" Brian bersuara.

"Itu, ada fans kirim klip nyatuin kelamin, tapi kok masuknya ke pantat ya?" Shazia kembali menatap Grey polos.

Boy Band With Aktris (TAMAT)Where stories live. Discover now