Mas Arya - 09

2K 131 0
                                    

Cya tampak mondar-mandir di kamarnya dengan wajah cemas karena memikirkan saran dari Kayra, soal ia yang harus meminta maaf sekalian confess pada suaminya itu. Tapi, Cya merasa tidak punya nyali meskipun sekarang ia sudah memakai lingerie yang Selia belikan.

"Nanti kalau dia macem-macem gimana? Bisa tamat gue!" monolog Cya.

Namun, sudah lebih dari sejam Cya berpikir, tetap tidak ada ide lain muncul dari kepalanya. Maka dengan sangat terpaksa Cya melakukan apa yang Kayra katakan; memakai lingerie agar Arya tergoda dan mau mengakui perasaannya serta meminta maaf karena sikap Cya tempo hari.

Karena malu Cya datang ke ruang kerja Arya sambil membawa secangkir kopi. Jantung Cya sudah dag dig dug der, namun semoga Arya tak mendengarnya. Cya pun berusaha bersikap senormal mungkin, dia mengambil duduk dipangkuan Arya dengan santai meski hatinya menjerit-jerit.

Cya pikir dia berhasil karena Arya tampak salah tingkah dibuatnya. Namun, saat Arya bertanya apa maunya, Cya mendadak gugup. Apalagi saat tiba-tiba Arya mengangkat tubuhnya dan memindahkan ke atas meja, Cya mau pingsan rasanya. Jarak mereka begitu dekat yang menyebabkan Cya berkali-kali lipat gugup dibuatnya.

Niat awal ingin menggoda Arya malah kini berbalik; Arya yang menggodanya. Dan saat bibir Arya tiba-tiba menempel pada bibir Cya, saat itu juga Cya merasa dunianya berhenti untuk beberapa sekon, sebelum akhirnya Cya mendorong tubuh Arya dengan sangat kencang.

Brak!

Cya berlari keluar dari ruangan Arya dan menutup pintu dengan sangat kencang. Detak jantungnya seperti drum yang ditabuh kencang, kakinya mendadak lemas, perutnya serasa dikelitik. Sial. Arya benar-benar membuatnya gila.

Sementara itu, di ruangannya Arya hanya diam seperti patung. Tangannya lalu memegang bibir yang tadi ia gunakan untuk mencium Cya-istrinya. Pipinya mendadak panas dan jantungnya berdebar kencang.

***

Pagi ini tumben sekali Cya bangun sangat pagi, dia sudah rapi dan tengah sarapan dengan roti panggang. Arya pun menghampiri Cya, namun tiba-tiba Cya bangkit dari duduknya dan mengambil susu kotak rasa kelapa dari dalam kulkas, dia sama sekali tak melihat Arya ataupun memberi ucapan 'selamat pagi'.

"Cya, soal semalam saya mau-"

"Cya, berangkat duluan, ya, Mas Arya! Mau nemenin Kayra beli buku," potong Cya, seraya itu melesat pergi tanpa menatap Arya.

Dahi Arya berkerut, dia lalu menatap jam di dinding dan mendapati jarum pendek masih berada di angka enam. Cya menghindarinya, tapi kenapa? Bukankah dia yang duluan menggoda Arya dengan memakai lingerie? Dia juga yang sengaja duduk dipangkuan Arya. Namun, kenapa sekarang malah menghindar? Semalam pun saat Arya menyusul ke kamar, Cya malah sudah tidur.

Arya sedikit kecewa, tadinya ia berpikir bahwa Cya ingin meminta maaf makanya bersikap baik dengan membuat kopi dan bonus memakai lingerie sebagai tanda Cya benar-benar miliknya. Namun, sepertinya Arya terlalu berharap. Cya tidak menyukainya, dia tidak menganggap Arya sebagai suami, jadi tidak mungkin Cya ingin mereka melakukan hubungan suami istri.

Sadar Arya, dia tidak suka kamu. Tidak akan dan tidak pernah.

***

"Gagal?"

Cya mengangguk kencang. "Gak bisa, Kay. Dia baru cium gue aja nih kaki udah tremor. Apalagi kalau anuan? Enggak mau gue!" tutur Cya.

Kayra tertawa. "Cie cie cie, yang habis kissing sama Pak Arya," ledeknya.

Cya mencebik. "Jangan nyebelin deh lo!" gerutunya.

Kayra masih tertawa kemudian berhenti karena wajah Cya sudah bete. "Lagian lo aneh, semisal Pak Arya mau nganuin lo juga udah sah kali. Takut amat," komentar Kayra.

Mas Arya || 2022 ✓Where stories live. Discover now