Mas Arya - 21

1.5K 126 0
                                    

Kabar masuknya Cya ke rumah sakit sudah tersebar luas ke seantero kampus. Bagaimana tidak? Bara membayar orang untuk menginterogasi semua mahasiswa juga mahasiswi di kampus yang pernah berhubungan dengan Cya, bahkan para dosen serta pemimpin kampus pun ikut diinterogasi.

Keadaan kampus nampak chaos dalam beberapa hari ke depan, pembelajaran bahkan tertunda karena kasus ini. Tak sedikit juga para media yang ikut memberitakan kasus tersebut, karena nama Bara Putra terdengar di banyak telinga. Seorang lelaki pemilik perusahaan raksasa, jelas ini sangat menyita perhatian publik.

"Ini salah gue, Yon. Harusnya kemarin gue gak usah marah, harusnya gue maklum kalau Cya nuduh gue. Sekarang Cya masuk rumah sakit, dan itu salah gue!" Kayra menatap bangku yang sering Cya duduki di kelas mereka dengan mata berair, dia merasa terpukul saat mendengar berita Cya yang masuk rumah sakit.

Sementara Dion nampak diam saja dengan jari jemari tertaut, kepalanya pun menunduk dengan rahang mengeras. "Kay," panggil Dion, "Gue pelakunya."

Kayra yang sedang melap hidungnya, langsung mendongak. "Maksud lo?" tanya dengan raut wajah antar bingung dan terkejut.

Keadaan kelas yang sepi–karena yang lain sedang diinterogasi–membuat Dion berani bicara. "Gue yang udah sebarin foto itu, gue ambil fotonya dari laptop Cya pas gue lupa bawa. Tapi gue ngelakuin ini buat bales Pak Arya, Kay. Dia nantangin gue, jadi ... jadi gue sebarin foto itu biar dia nyerah. Gue—"

Dion belum sempat mengakhiri kalimatnya karena Kayra langsung memberikan tamparan keras di pipinya. "Brengsek lo, Yon!" hardik Kayra.

"Lo tahu 'kan Putri bikin fanbase buat Pak Arya? Lo gak mikir kalau Putri sama antek-anteknya bakal nyelakain Cya, huh? Otak lo di mana brengsek?!" maki Kayra, dia tak menyangka Dion yang selama ini menjadi sahabat mereka malah menjadi sebab Cya ter-bully.

"Gue gak tahu kalau Putri bakal ngelakuin itu, oke! Gue pikir mereka sekedar ngehalu aja buat milikin Pak Arya, gue gak expect mereka bakal bikin Cya masuk rumah sakit!" timpal Dion dengan frustasi, semenjak mengetahui berita tentang Cya, Dion seperti dihantui rasa bersalah.

"Lo udah rusak pertemanan kita Dion! Kenapa? Apa lo suka sama Cya makanya jadi bego kayak gini?! Cya kurang baik apa sama lo! Kenapa lo tega ngelakuin ini sama Cya? Kalau nyawa Cya sampe ilang gimana?!" Kayra terlampau emosi sampai-sampai memukuli Dion dengan tasnya.

"Gue minta maaf," ucap Dion dengan lirih, dia nampak seperti seorang pecundang.

"Maaf lo gak guna! Maaf lo gak bisa bikin Cya sembuh, gue bener-bener benci sama lo! Mulai sekarang ... gue gak mau temenan lagi sama lo!" Setelah mengatakan itu Kayra pergi meninggalkan Dion dengan kecewa yang teramat dalam.

***

"Cya udah siuman?" Selia bertanya saat Arya menjemputnya di lobi rumah sakit.

"Sudah, Ma, tapi Cya belum mau ngomong. Dari pagi cuma diam, makan juga gak mau. Mungkin Mama bisa bantu bujuk," jawab Arya dengan mata pandanya, semalaman dia tak bisa tidur karena memantau perkembangan kasus Cya, sekaligus mengurus perusahaannya.

"Ya udah, sekarang biar Mama yang handle, kamu lebih baik pulang dan istirahat, Ar. Lihat mata kamu, pasti semaleman gak tidur," timpal Selia, "Sudah sarapan belum?"

Arya meringis sambil menggeleng, membuat Selia mendecak. "Arya, pentingin kesehatan kamu juga oke? Mama tahu banyak banget yang harus kamu urus, tapi jangan sampai mengabaikan kesehatan kamu. Sekarang kamu pulang, ya," titah Selia dengan sedikit memaksa, karena agaknya Arya enggan beranjak dari sana.

Namun, mengingat kondisi Cya pagi tadi yang seperti enggan melihat kehadiran Arya, membuat Arya akhirnya menurut pada Selia. Siapa tahu dengan Selia, Cya mau membuka mulut untuk bicara dan makan.

Mas Arya || 2022 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang