Mas Arya - 49

1.2K 95 2
                                    

Cya dititah kembali ke rumah sakit oleh Selia saat ia baru saja selesai bicara dengan Bara. Cya memang pulang saat hari sudah sore, dia masih merasa kesal dengan Arya karena suaminya itu menolak ajakannya untuk pergi ke London.

"Mau apa? Kita gak akan mendapatkan apa pun meski pergi ke sana," balas Arya.

"Ya dicoba dulu lah, mau nyari sampe sebulan juga kujabanin!" ucap Cya dengan emosi.

"Cya, saya yang berteman dengan mereka sejak kuliah saja gak tahu di mana keberadaan orangtua mereka apalagi kamu," sahut Arya, "Lagian, sebelum itu juga saya sudah cari-cari mereka lewat internet, tapi hasilnya nihil."

"Ah, alesan doang! Emang dasar aja males, kamu emang mau kita pisah, 'kan?"

Sesulit apa sih mencari orangtua Nenek Lampir itu? Memang mereka keluarga penyihir yang mempunyai kekuatan untuk sembunyi dari dunia?! Apalagi lelaki yang Arya sebut Sean itu, siapa sih dia? Apa dia anggota FBI sampai-sampai tidak bisa dilacak dan dihubungi? Pikir Cya.

Mengingat itu membuat Cya membuang napas dengan berat, Arya yang ia pikir memiliki power ternyata tak bisa apa-apa. Sang Papa pun bersikap sama, beliau hanya mengatakan 'sedang berusaha', ini membuat Cya frustasi. Cya ingin hidupnya kembali damai seperti semula, apalagi ia akan segera menyandang gelar Ibu.

Ketika langkahnya memasuki kamar VVIP milik Arya, terdengar suara dari dalam kamar mandi. Cya buru-buru beranjak ke kamar mandi dan mendapati Arya tengah muntah-muntah, namun tak ada apa pun yang keluar dari mulutnya.

"Kamu kenapa sih? Lambungnya kumat, ya? Kok muntah-muntah terus?" tanya Cya seraya membantu Arya berjalan menuju bed sambil memegang botol infusan.

"Gak tahu, Cya. Perut saya rasanya mual banget, kepala saya juga pusing. Perasaan saya gak pernah telat makan, dokter juga gak bilang kalau saya sakit karena lambung," jelas Arya, lalu mengucapkan terima kasih pada Cya karena telah membantunya.

Cya lantas diam, dalam hati berpikir bahwa kondisi Arya mirip orang hamil. Tapi 'kan yang hamil gue, masa Mas Arya yang ngalamin gejalanya sih? "Ya udah, kamu istirahat aja, aku nginep kok," titah Cya.

Arya langsung tersenyum, wajahnya nampak sangat manis. Sebenarnya, saat sore tadi Cya pamit pulang, Arya ingin sekali menahannya untuk tetap tinggal. Akan tetapi, Cya sedang dalam kondisi marah setelah percakapan dengannya mengenai keluarga Laura, jadi Arya mengalah saja.

"Kamu udah makan?" Cya bertanya seraya membenarkan letak selimut Arya.

"Belum, saya pengen bebek betutu, Cya. Boleh tolong pesankan?" pinta Arya.

"Bebek betutu? Aneh-aneh aja mintanya, cari di mana jam segini?" balas Cya dengan alis menukik tajam.

"Ya cari di online, siapa tahu ada restoran yang masih buka dan punya menu bebek betutu," kata Arya, "Saya keinget bebek betutu waktu di Bali, pengennya sih makan yang ada di restoran sana, tapi 'kan jauh, masa saya harus pergi ke Bali lagi sakit gini?"

Cya menatap Arya dengan aneh, perilakunya seperti orang mengidam, tapi mana mungkin Arya mengidam? Yang sedang berbadan dua 'kan Cya.

"Eh, apa saya suruh Saka ke Bali aja, ya? Beliin bebek betutu di Bumbu Bali," lanjut Arya yang langsung mendapat pukulan pelan di bahunya oleh Cya.

"Gak usah aneh-aneh deh! Saka 'kan lagi ke London!" timpal Cya dengan sewot, "Udah ini aku cariin, siapa tahu ada."

Mata Arya langsung berbinar, dia mengucapkan terima kasih seraya memberikan flying kiss pada Cya. Cya yang melihat itu langsung merinding, Arya benar-benar aneh. Apa yang ada di hadapannya ini adalah mahluk jadi-jadian yang sedang menyamar menjadi suaminya? Pikirnya.

Sementara itu, di lain sisi Laura nampak menghela napas setelah menemani Aby tidur, dia mengusap pipi gembul putranya. Sedih, itu yang Laura rasakan sekarang. Usahanya untuk mendapatkan Arya belum terlihat hilalnya, Laura belum mendengar berita soal gugatan cerai mereka. Padahal dia sudah bolak balik membuka twitter untuk mengecek berita terbaru.

Apa rencananya gagal? Apa Arya dan Cya takkan berpisah? Laura tidak tahu harus mengeluarkan bukti apalagi supaya Arya mau menyerah dan melepas Cya untuk menikahinya. Padahal susah payah dia memikirkan rencana ini.

"Sepertinya aku harus buat geger media lagi."

***

Breaking news!

Putra Group dikabarkan telah mengakuisisi Pratha Company. CEO Arya Praditya lari dari tanggung jawab?

Pratha Company diakuisisi oleh Putra Group: Bangkrut?

Pratha Company terancam bangkrut karena skandal yang dibuat sang CEO?

Cya membaca rentetan judul berita yang ada di twitter, dahinya berkerut dan sorot matanya menunjukkan kekhawatiran. Dia lantas menatap Arya lewat ekor matanya, pria itu tengah asik memakan bakso yang Cya pesan, padahal tadi ingin bebek betutu, tapi malah bakso Cya yang disambar.

"Cya, kayaknya enak," ucap Arya saat Cya tengah membuka bungkus bakso miliknya.

"Apa?" Cya menatap Arya dengan bingung.

"Itu, bakso punya kamu kayaknya enak," kata Arya seraya matanya tertuju pada bakso dengan kuah kental itu.

"Mau? Kamu 'kan pengen bebek betutu tadi, udah aku beliin lho!"

"Saya makan kok," jawab Arya seraya menunjukkan sisa gigitannya, "Tapi saya mendadak pengen bakso kamu, saya boleh minta?"

Cya benar-benar dibuat bingung dan aneh oleh Arya, kenapa pria itu mendadak celamitan? Melupakan hal tadi, Cya lantas bertanya pada Arya, "Mas Arya, perusahaan kamu baik-baik aja, 'kan?"

Arya yang sedang menyeruput kuah bakso lantas menoleh. "Kenapa tiba-tiba nanya itu?" Arya malah balik bertanya.

"Aku habis baca berita, katanya perusahaan kamu diakuisisi sama perusahaan Papa. Kamu gak bangkrut, 'kan?" jelas Cya.

Arya tersenyum, senang mendengar Cya mengkhawatirkan dirinya, meski yang dibahas perusahaan. "Enggak kok, kamu gak perlu khawatir. Perusahaan saya cuma dibeli sama Papa," balas Arya.

"Kenapa dibeli?"

"Saya butuh uang buat ajak kamu jalan-jalan lagi nanti," jawab Arya asal, lalu dia kembali menikmati semangkuk bakso yang sisa setengah.

Sementara Cya mendengus sebal, dia lantas mengambil bebek betutu yang dianggurkan oleh Arya. Memakannya karena tiba-tiba dirinya merasa lapar. Namun, di sela-sela memakan bebek betutunya, Cya kembali bicara pada Arya.

"Mas Arya," panggil Cya.

Arya langsung menoleh dan menatap Cya dengan satu alis terangkat, sedangkan mulutnya sibuk mengunyah.

"Aku ada hal yang mau dikasih tahu, tapi aku gak mau ngasih tahu sekarang," tutur Cya tatapan serius.

"Saya harap bukan hal buruk," timpal Arya.

Cya menunduk, menatap perutnya yang datar. "Ini kabar baik, tapi datang di waktu yang buruk," cetusnya.

Arya dibuat penasaran, tapi juga ia merasa was-was. Arya takut Cya kembali membahas soal perpisahan mereka, dia senang bisa melihat Cya ada di hadapannya sekarang, dia ingin terus bersama Cya.

"Mas Arya ... ayo kita lakuin tes DNA ulang. Aku janji bakal batalin gugatan cerai itu, asal kamu bantu aku buat buktiin tes itu sekali lagi. Setelah itu ... aku bakal jujur ke kamu." Kalau sebenernya aku lagi hamil anak kamu.

***

Mungkin 2/3 bab lagi tamat. Mungkin. Tapi aku nargetin sebelum tahun baru udah tamat sih, jadi semoga bisa segera aku tamatin ya!

Oh iya, makasih udah baca Mas Arya, mahal kita all ♡

Mas Arya || 2022 ✓Where stories live. Discover now