Mas Arya - 24

1.3K 91 2
                                    

"Gimana perkembangannya, dok? Ini udah hari kelima, apa berangsur membaik?" Selia bertanya saat dokter Bryan tengah memeriksa Cya.

"Bagus, perkembangannya bagus. Cuma luka di perutnya belum begitu kering, mungkin 2 minggu atau 1 bulan ke depan baru bisa kering sempurna," jelas dokter Bryan.

"Lalu kondisi kakinya gimana, dok? Bisa kembali normal, 'kan?" Selia kembali bertanya sembari terus menggenggam tangan Cya, sedangkan Cya hanya diam sambil mendengarkan.

"Bisa kok, hanya keretakan kecil. Bisa sembuh dalam beberapa minggu dan paling lambat beberapa bulan," ucap dokter Bryan, "Setelah pulang dari sini istirahat dulu, ya? Jangan lakukan aktifitas berat, karena perut bagian dalamnya juga butuh waktu lama untuk sembuh total. Untuk luka di kepala juga perlu beberapa minggu untuk sembuh."

"Berarti kapan boleh pulang? Cya bosen di sini terus," timpal Cya akhirnya.

"Kamu belum sembuh lho, Cya! Sabar dulu," tegur Selia.

Cya cemberut sementara dokter Bryan nampak tersenyum. "Kalau obatnya sudah habis kamu boleh pulang kok," ujar dokter Bryan.

Mata Cya langsung menyipit mendengarnya. "Gimana bisa tahu obatnya habis? Tiap hari 'kan dianterin suster!" balasnya dengan merengek.

"Udah makanya nurut aja deh, Cya. Kamu di sini 'kan lagi berobat, bukan lagi belajar!" ujar Selia mengomel, beliau lantas mengucapkan terima kasih pada dokter Bryan dan mengantarnya keluar karena sudah selesai memeriksa Cya.

Cya mencebik karena ditinggal sendiri, tangannya lantas meraih ponsel baru yang Arya berikan dan berniat mendowload game supaya tidak mati kebosananan. Namun, tanpa diduga, seseorang datang dari balik pintu yang terbuka sedikit.

"Selamat siang, Ibu Cya. Apa saya mengganggu?"

Cya yang sedang fokus pada layar ponsel langsung menoleh ketika mendengar suara tersebut, saat tatapan mereka bertemu, dia langsung berseru, "Kayra!"

Kayra tersenyum riang, dia langsung berlari menghampiri Cya dan memeluk sahabatnya itu. "Gue kangen banget sama lo anjir!" ucap Kayra seraya mengumpat, "Sebel banget baru bisa ketemu sekarang."

Cya sendiri nampak tak bisa berkata-kata, tenggorokkannya tercekat karena matanya berair dan air mata siap tumpah. "I-ini beneran lo, 'kan? L-lo beneran ke sini, 'kan?" tanya Cya dengan terbata.

Kayra mengangguk antusias. "Iya! Gue beneran ada di sini buat jengukin lo," balas Kayra seraya mengusap sudut matanya yang berair.

"Anjir gue terharu banget, tapi gak pengen nangis soalnya ntar makin jelek," gerutu Cya sembari menghapus air matanya.

"Ngomong apa sih lo! Lo tuh cantik pake banget, gak usah sok-sokan insecure!" ujar Kayra mengomel, dia lalu duduk di hadapan Cya setelah tadi menaruh brownies fudgy di atas nakas.

Mereka lalu saling diam untuk beberapa sekon sebelum akhirnya Cya berkata, "Kay, maafin gue, ya? Maaf karena udah nuduh lo yang enggak-enggak. Gue bener-bener nyesel, gue harap lo mau maafin gue dan kita tetep temenan."

Kayra tersenyum manis, dia lalu menggenggam tangan Cya yang bebas dari jarum infus lantas membalas, "It's okay, Cya. Gue ngerti kok kenapa lo bisa sampe nuduh gue, lo pasti putus asa banget 'kan karena gak nemu pelakunya? Lo juga gak perlu merasa bersalah karena gue gak marah sama lo, gue udah maafin lo dan kita masih tetep jadi temen!"

Cya ikut tersenyum, dia merasa beruntung bisa berteman dengan orang setulus Kayra di saat yang lain sibuk membencinya. "Jujur deh Kay, gue seneng banget bisa temenan sama lo. Sekali lagi gue minta maaf, ya? Gue minta maaf sebesar-besarnya sama lo, ya?" kata Cya sembari gantian menggenggam tangan Kayra.

Mas Arya || 2022 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang