Mas Arya - End of Chapter

3K 120 5
                                    

Hasil tes DNA Arya dan Aby sudah keluar, kali ini hasilnya menunjukkan 99,99% negatif. Cya yang sedang duduk bersandar di kursi balkon nampak tersenyum ketika melihat kertas berharga itu.

"Maaf sudah membuat kedamaian kamu terusik Cya," ucap Arya seraya berjongkok di samping Cya.

Cya meraih tangan Arya seraya membalas, "Maaf juga udah raguin kamu, harusnya aku lebih percaya sama kamu ketimbang bukti-bukti palsu itu."

Arya tersenyum, dia lantas beranjak ke hadapan Cya, menyejajarkan wajahnya pada perut sang istri. "Semoga kamu tumbuh dengan baik di dalam sana, ya, Sayang. Papa sama Mama gak sabar pengen lihat kamu," ujarnya sambil lalu mencium perut datar Cya.

"Masih lama tahu," celetuk Cya.

Arya mendongak sambil tersenyum, dia lalu menggenggam kedua tangan Cya dan memberinya usapan lembut. "Terima kasih, Cya. Terima kasih karena kamu mau kasih aku kesempatan untuk buktiin kebenarannya. Sebelumnya, aku selalu pesimis, aku takut gagal dan akhirnya harus relain kamu pergi. Selain Papa dan Mama, cuma kamu yang aku punya di dunia ini Cya, aku gak bisa bayangin hidup tanpa kamu," tutur Arya dengan mata yang memerah.

Arya lantas bangkit dan duduk di sebelah Cya untuk kemudian memeluk sang istri. Bibirnya tak henti menciumi kening Cya, dia benar-benar tak bisa dan tak pernah membayangkan hidup tanpa Cya. Cyanophita, gadis belia yang kini sudah beranjak dewasa. Dari dulu hingga sekarang, perasaannya tak pernah berubah.

"I'll never not love you, Cyanophita."

***

Media nampak berbondong-bondong menyebarkan hasil tes DNA Arya dan Aby yang keluar, kini dalam sekejap semua orang berpihak pada Arya dan balik menghujat Laura. Mereka terang-terangan menyerang Laura ke akun sosial medianya, hingga membuat Laura dengan terpaksa menonaktifkan akunnya.

Kini semuanya perlahan membaik; reputasi Arya, saham perusahaan juga kondisi kehamilan Cya yang bertambah kuat. Di sisi lain, seorang pria bule dengan rambut pirangnya itu nampak keluar dari dalam taksi yang ia tumpangi. Dia menatap ke bangunan yang ditinggali oleh adiknya: Laura.

"Sean?"

"Long time no see, Sister! Sepertinya kamu telah membuat ulah di negara ini," ucap Sean dengan kilat mata marah.

"Kenapa kamu bisa ada di sini? Apa Arya yang memberitahumu?" tanya Laura dengan sorot khawatir.

"Apa tidak sebaiknya kamu menawariku masuk, Laura? Kakakmu ini baru saja mendarat, tidakkah kamu peduli?" sindir Sean, kemudian tanpa diminta dia melangkah masuk ke apartemen Laura.

Di ruang tamu tampak Aby yang sedang bermain sepeda, dia terkejut ketika melihat ada pria asing di rumahnya.

"Mom!" panggil Aby seraya berlari ke arah Laura.

Laura langsung menggendong Aby dan menyembunyikan wajahnya dari Sean. Perasaannya benar-benar tak karuan saat ini.

"Pergilah, Sean! Bukanya kamu bilang sudah tidak memiliki adik? Pergilah! Aku sama sekali gak mengharapkan kedatangan kamu!" usir Laura dengan dada yang sesak.

Sean menatap Laura dengan tatapan penuh makna, tapi yang paling mendominasi dirinya sekarang adalah kemarahan.

"Kenapa kamu melakukan ini Laura? Kenapa kamu mengganggu kehidupan Arya? Selain menjadi cewek nakal, kamu juga perebut suami orang?"

Kata-kata yang keluar dari mulut Sean membuat hati Laura teriris, mendapat perkataan buruk dari orang lain bukan apa-apa baginya, tapi dari kakaknya sendiri? Itu benar-benar menyakitkan.

"Jangan campuri hidupku, Sean. Kita sudah tidak ada ikatan semenjak kamu dan keluargamu itu mengusirku!" sentak Laura, membuat Aby menutup telinganya karena takut.

Mas Arya || 2022 ✓Where stories live. Discover now