VAREN-08

6.7K 217 0
                                    


Happy reading ( ◜‿◝ )♡



Bel istirahat berbunyi sebagian murid-murid pergi ke kantin dan sebagian nya lagi ada yang ke perpustakaan. Aca, Kesya, dan Nasya berjalan sambil tertawa di koridor.

"Eh, kalian tau gak. Kemarin gue jalan sama kakel yang hits. Itu," ujar Nesya yang menceritakan kejadian kemarin.

"Kenapa dia bisa ngajak lo jalan?" tanya Kesya heran. Setau nya, Nesya tidak ada yang menyukai. Rata-rata pacar Nesya itu virtual atau LDR.

Nesya melirik sinis, "Ya. Karna gue cantik, lah!" ucap Nesya bangga.

"Siapa sih! kakel nya?" tanya Aca yang ikut kepo.

Nesya tersenyum lebar, "Emm.... Kepo." jawabnya sambil menjulurkan lidahnya ke kedua temannya. Aca dam Kesya menggeram.

"Awas lo anak Jajang!" teriak Kesya membuat mereka menatapnya dengan heran. Kesya meringis malu, sedangkan Nesya tertawa dari jauh.



Di lapangan basket ketiga remaja lelaki ini sedang memainkan bola-bola kecil. Yang biasa di sebut kelereng. Emang ada anak SMA main kelereng?

"Woy! Bayar dong, lo mah kalah gak mau bayar!" kesal Madava kepada Varen.

Varen menjulurkan lidahnya, "Gak mau! Utang lo aja banyak!" kesal balik Varen.

"Iya itu kan beda lagi. Ren!" geram Madava.

"Bodo amat, dih!"

"Bayar anjir! 10 kelereng, sini!" Madava terlanjur emosi kemudian menarik wadah kelereng Varen hingga berada di tangannya. Kemudian ia mengambil 10 bola kelereng dan tersenyum miring. 

"Kalah ya anak Skala..." ejeknya tertawa.

"Ram? Lo bayar, sini. 20 kelereng," pinta Madava. Dengan lesu Rama memberikan kelerengnya sebanyak 20 bola kelereng.

"Yey! Gue menang!" sorak Madava bahagia.

"Cih! Cuma menang 30 kelereng doang aja bangga," decih Varen.

"Sirik lo?" tanya Madava dengan raut menyebalkan.

"Nanti malem ada info balapan?" tanya Varen serius kepada dua temannya.

"Kayaknya ada. Kalo lo mau ikut, lawan nya si orang yang namanya Biru itu." jawab Madava.

"Yang bener lo? Nanti bohongan,"

"Gue serius bangke!" kesal Madava melempar kulit permen ke wajah Varen.

"Ram? Lo cari tuh informasi tentang nanti malem. Info dari Dava kadang hoax," ucap Varen santay.

Plak!

Madava memukul tengkuk Varen membuat Varen tersedak, "Hoax otak lo!" sentaknya.

"Dav? Lo jangan emosian deh. Kasian darah lo," sahut Rama dengan wajah suram nya.

"Muka lo kenapa Ram? Suram banget," celetuk Varen.

VAREN || ENDWhere stories live. Discover now