VAREN-14

5.6K 195 4
                                    


Happy reading ❤️



Di gedung yang besar ini acara pernikahan Varen dan Aca terlaksana, kedua insan yang sudah sah menjadi suami istri sejak tadi itu terus bersalaman dengan tamu yang di undang. Bahkan, teman-teman markas Varen pun hadir di acara tersebut, kecuali Cakra.

Gadis yang sudah menjadi istri Varen itu mencari seseorang dengan melihat sekeliling, ia tidak menemukan seseorang yang ia cari.

"Cari siapa?" tanya seseorang membuat Aca menoleh seketika, Dia Cakra.

"E-eh, kak Cakra. Kok telat?"

"Hm. Ada urusan sebentar. Tadi," jawab Cakra kemudian melirik Varen yang seakan-akan tidak menganggap kehadiran nya ada.

"Ren?" Varen menoleh menatap Cakra dengan alis yang terangkat satu.

"Selamat mencoba hal yang belum, pernah Lo coba," ucap Cakra sambil terkekeh, Varen tertawa kecil kemudian memeluk Cakra ala laki-laki setelah itu ia lerai pelukannya.

"Gue titip, Aca. Jangan sakitin dia. Ren," bisik Cakra, Varen mengangguk yakin.

"Apapun itu. Kalo Lo yang udah ngatur, pasti Gue jabanin," jawab Varen kemudian Cakra pamit untuk bertemu dengan keluarga besar Alberto dan Anggara.

"Sya?"

"Iya."

"Nanti malam empat ronde, Ya?" pinta Varen membuat wajah Aca memerah bak kepiting rebus, Gadis itu memalingkan wajahnya kearah lain.

"Apaan sih. Kak,"

"Apaan gimana, jangan takut. Udah sah juga," beo Varen.

"Apaan sih. Kak," kesal Aca menatap kesal suami nya.

Para tamu undangan dibuat melongo dengan banyak laki-laki yang datang di acara Varen, belum lagi mereka sambil bernyanyi dengan heboh membuat suasana ramai.

"Ku mulai lagu ini dengan bernyanyi, Dudududu," nyanyi Rama dengan style nya yang serba hitam, "Lanjut Dav..."

"Asiapp!"

"Waktu berhenti, khayal menari-nari." lanjut Madava sambil berjoget, suara mereka di iringi dengan nada yang pas.

"Tak perduli, langit menertawakan ku.." sahut Elang yang ikut berjoget.

"Kau mencuri, Hatiku, mimpiku, semua rinduku!"

"Karna Aca cantik," timpal Varen, lelaki itu sudah sejak kapan mengambil mic yang berada di tangan MC, "Kan ku beri segalanya, apa yang ku punya!"

"Aseekk! Perusahaan Alberto di kasih gak, bos?" teriak Juna membuat mereka tertawa dan mengacungkan jari jempol untuk cowok itu.

"Dan hatimu baik, sempurnalah duniaku, saat kau disisiku." Varen tersenyum bahagia, "Bukan karna make-up di wajahmu, atau lipstik merah itu! Lembut hati tutur kata, terciptalah cinta yang kupuja!"

"Tak perduli, langit menertawakan ku!"

"Kau mencuri, hatiku, mimpiku, semua rinduku!"

VAREN || ENDWhere stories live. Discover now