🌽LiRain-32🌽

4.4K 679 137
                                    

Aku selalu senang kalau udah masuk konflik, selamat datang di penderitaan Ali HAHAHAHAHAHAHA!

Konflik ini bisa sampai 30 an lebib lah, maybe sampai part 40, jadi, sabar ya teman.

Vote diawal atau diakhir chapter, kalau jimplang, ending dipertaruhkan.

200 vote dan 55 komen aja, kalau komen penuh dam vote diatas 150, aku up lagi.

Ali——————Rainy

"Kak, Ali mau ke rumah Ayah sama Ibu, nanti kakak nyusul kesana aja yah."

Ali baru keluar dari dalam rumahnya, setelah pengumuman kelulusan, Ali resmi lulus dengan nilai yang memuaskan.

Rata-rata nilai Ali diatas 90, walau daftar bolos nya lumayan banyak.

"Iya sayang, kalau mau pulang telepon aku yah. Sebentar lagi juga aku selesai kok, aku kesana juga."

Ali tertawa pelan, dia mengunci pintu rumah lalu berjalan menuju tukang gojek yang sudah menanti didepan.

Ali malas bawa motor sendiri, biar pulang bisa barengan sama Rainy nanti.

"Iya kak, nanti malam mau dimasakin apa?"

"Apa aja, kan yang susah makan itu kamu, aku nurut aja."

Itu benar, Ali memang agak pemilih dalam makan, dia memasak makanan yang dia suka dan yang dia mau saja, Rainy sendiri adalah pemakan segala, jadi dia bisa makan apapun yang Ali masak.

"Okey, kakak hati-hati nanti ya."

"Iya, Ali."

"Kenapa kak?" tanya Ali lembut, dia berjalan menuju kang gojek dan menerima helm hijau dari abang-abang kang gojek.

"Kalau semisal suatu saat, aku jahat sama kamu, aku minta maaf yah, kamu harus tau kalau itu bukan aku, maaf kalau suatu saat aku nyakitin kamu, tapi tolong, jangan tinggalin aku sampai masalah ini selesai."

Ali terdiam, namun tak lama dia mengangguk "Iya kak, Ali enggak akan ninggalin kakak, dan kakak juga enggak boleh ninggalin Ali."

"Li, boleh enggak, kamu manggil aku tanpa ada kata kak didalamnya."

Pipi Ali seketika merona mendengar permintaan Rainy, dia menunduk pelan, tak memperdulikan tatapan kang gojek yang sudah menahan emosi, sebab Ali gak naik ke motornya dari tadi.

"Ekhem, iya boleh."

"Haha, kalau kamu keberatan enggak masalah, aku juga senang dipanggil kakak sama kamu."

"Rainy.."

Rainy diujung sana terdiam, namun tak lama dia tertawa pelan "Terima kasih Ali,"

Ali menggigit bibir bawahnya, dia senang tapi, perasaanya enggak enak sama sekali.

....

Ali sudah duduk didepan orang tuanya, menatap keduanya teduh dan hangat, seperti biasanya.

Tapi orang tuanya justru menatap Ali penuh kecewa.

Softie Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang