36: Segenap Usaha

1.7K 177 19
                                    

Sebelum baca boleh vote dulu ya :)

Asyik banget kalau 2 hari tembus 70 vote wkwk

Happy Reading...
Angga sudah tiba di tempat pencucian motor, sebenarnya masih dua jam mendatang waktu Angga bekerja. Namun anak itu sudah datang untuk mencuci motor-motor yang antri minta di bersihkan.

"Masih siang sekolah lo udah balik?" tanya Ridwan, adik dari pemilik tempat pencucian motor itu.

"Udah Mas, nganggur di rumah mending kesini." jawab Angga sembari menyemprotkan sabun cair ke sekujur body motor.

"Bagus, nanti kalau udah panggil Oji aja, biar dia yang ngelap." titah Ridwan.

"Siap Mas." Angga mengangguk tanpa menatap wajah Ridwan.

Angga bersyukur dia dapat bekerja disana sebagai pekerja paruh waktu. Angga sangat membutuhkan hasil upah yang diberikan setiap selesai bekerja, dengan begitu ia tetap bisa menyambung hidup.

Kabar baik, Angga sudah melakukan wawancara dengan pemilik bimbel yang tak lain adalah temannya kakaknya Samuel. Setelah melakukan sesi tanya-jawab antara Angga dengan Erin----pemilik usaha bimbel, ia pun menerima Angga sebagai pengajar disana.

Tentunya dengan sejumlah syarat yang harus Angga penuhi, Angga bersedia membimbing anak-anak yang rela membayarkan uang mereka di tempat les supaya menjadi pintar. Angga tidak akan menyia-nyiakan uang yang sudah mereka keluarkan. Angga berjanji itu, ia akan mengajar dengan semua kemanpuan yang dirinya punya, ia akan berbagi ilmu, berbagi pengetahuan, pengalaman, atau apapun yang mereka butuhkan guna menunjang kepintaran mereka.

"Mas Oji." panggil Angga sambil menuntun motor yang masih bertetesan air di dekat Oji yang tengah ngerokok santai.

Oji yang tau maksud Angga pun menoleh ke arah Aryo. Juga pekerja yang jauh lebih lama ketimbang Angga.

"Ngelunjak. Gak liat kita lagi santai." gumam Oji yang tak di dengar oleh Angga, anak itu sudah kembali sibuk dengan motor lain.

"Baru aja belagu." imbuh Aryo lalu mematikan rokoknya, ia kembali bekerja saat Angga sebentar-sebentar melirik mereka.

Pemilik cuci motor tengah pergi, kedua pemuda itu memang sering bermalas-malasan seolah memanfaatkan Angga untuk mengerjakan semua pekerjaan. Dari mulai mencuci sampai mengelap, nanti kalau Angga sudah terlihat kewalahan baru mereka mau bergerak. Ridwan memang tidak selalu dapat memantau pekerja disana.

"Mas kalau cuci mobil, tekniknya sama kaya motor kan?" tanya Angga kepada Aryo sebelum memulai.

"Lo gak tau, sini gua ajarin." Aryo menarik lengan Angga nyaris membuat Angga terpeleset dengan air.

"Biasa aja anjir."

---000---

Ketika di Indonesia pada waktu ini pukul 17.05 maka di Singapura saat itu sudah pukul 18.05. Selisih waktu satu jam lebih awal dari Indonesia.

Lesti mencium baju Panji yang ditaruh di tempat baju-baju yang sudah dipakai dan waktunya di cuci. Karena bahan jas Panji sensitif, artinya tidak boleh sembarangan mencuci atau di samakan dengan baju-baju lain. Lesti pun inisiatif untuk mencuci pakaian suaminya menggunakan tangan saja.

Sebuah wangi parfum yang identik dengan perempuan Lesti temukan. Lesti mengendus semakin jauh.

Curiga yang Lesti taruh diam-diam selama ini kembali terbangun. Lesti mencengkeram erat pakaian suaminya itu.

Angga Sayang Ibu✔️[Tamat]Where stories live. Discover now