37

49.3K 4.7K 333
                                    

Pengen upp tengah malem xixixi ehh dini hari bukan sii? Iya kan?

Gak di revisi. Maklumi ya kalau banyak typo.😘

Selamat membaca!

Jangan lupa teken 🌟 di pojok kiri!

🌝🌝🌝

Suasana hening. Sampai akhirnya perempuan yang menunduk takut dari awal hingga akhir, kini menegakan kepalanya.

Melihat kehadiran wanita tua itu, Jesi tersenyum manis. Dia langsung duduk dengan tegak. Sepertinya dia sudah menemukan tulang punggungnya lagi.

"Nenek! Apa benar hari ini kakak akan kesini?" Suara ceria itu seakan keluar dari orang yang berbeda dengan orang yang bersedih barusan.

Perkataan Jesi sukses membuat ekspresi semua orang yang hadir terlihat jelek dan tidak senang.

Reta yang pertama berbicara. "Apa!? Bu! Kau tau hari ini adalah hari penting untuk Zeus dan Ilona. Jika dia datang akan ada kemalangan yang akan terjadi nanti"

"Cukup! Sudah berapa kali saya bilang. Dia adalah bagian dari keluarga ini. Meskipun semua urusan perusahaan ditangani oleh suamimu dan anakmu, jangan lupa itu semua masih atas namaku. Jadi jangan terlalu sombong untuk mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jangan pikir saya tidak tau, kau selalu menggertak dan menyudutkan Sera dan Jesi"

Mendengar itu, sontak membuat ekspresi reta pucat pasi. Dia tidak tau jika wanita tua itu tau kelakuannya memperlakukan ibu dan anak itu.

Suaminya yang duduk di sebelahnya meremas tangan reta, mengisyaratkan untuk berhenti membalas. Dia takut itu akan berpengaruh pada posisinya di perusahan nanti.

Tentu saja reta mengerti maksud suaminya. Karena itulah dia hanya bisa diam sambil menggertakan giginya. Dia melihat Sera benci karena melahirkan anak pembawa sial itu. Dan sialnya anak itu yang paling di sayangi wanita tua itu.

"Sepertinya mereka sudah disini" Zeus yang tidak terlihat keberadaannya dari awal hingga akhir kini memecahkan suasana canggung itu.

Mendengar suara mobil di luar. Seluruh keluarga yang beranggotakan enam orang itu tanpa sadar menegakan duduk mereka.

Para pelayan undur diri dan ada yang berjalan menuju pintu.

Setelah beberapa saat terdengar langkah kaki yang semakin dekat.

Zeus orang yang akan segera menetapkan tanggal pernikahannya tentu saja berdiri dari duduknya untuk menyambut calon istrinya.

Tidak seperti kakaknya yang ambisius Zeus bisa dikatakan orang yang jarang terlihat keberadaannya di keluarga.

Dia jarang berkonflik dan dia lebih memilih untuk membangun bisnisnya sendiri mendirikan kafe. Bisa dibilang, dia orang yang tidak ingin terlibat dengan pergolakan keluarganya yang memperebutkan kekuasaan.

Saat ini semua orang sudah berdiri dari duduknya, terkecuali wanita tua itu yang masih duduk di kursi roda. dengan di dorong pelayan di belakangnya, dia memimpin untuk menyambut keluarga Ilona.

Senyum ramah mereka tampilkan segera. Meski tidak lama setelah perdebatan tidak enak barusan, itu tidak sulit bagi keluarga kaya seperti mereka untuk mengatur ekspresi seperti itu. Itulah hal yang paling dasar yang dimilki semua keluarga kelas atas. Bergaul dengan kalangan yang memiliki banyak konspirasi tentu mereka harus memiliki banyak topeng.

Senyum yang semakin ramah saat suara kaki semakin terdengar jelas itu segera retak saat melihat siapa yang datang.

Dua orang berdiri berpegangan tangan. Khsusunya wanita yang menatap mereka bingung, lalu menduduk malu saat mata semua orang menatap kearahnya dengan pandangan rumit.

I Live Again For My HusbandWhere stories live. Discover now