Choi Soobin

412 29 2
                                    

Selamat datang di story yang tiba-tiba nongol berdasarkan ide di kepalaku ini.

Meskipun mungkin nanti bakal gaje, semoga kalian suka.

!Warning!

Cerita ini hanya fiktif belaka, hanya fanfiction dari seorang MOA yang gabut, tidak sesuai kaidah kebahasaan, tanda baca dan paragraf berantakan, typo bertebaran, dan mengandung adegan tidak senonoh seperti animal abuse dan sebagainya.

Kamu tidak nyaman?

Maka tutup book ini dan cari book lain yang sekiranya tidak men-triggered kamu.
-salam hangat author

Apa kalian salah satu dari beberapa orang terutama cat lovers yang sering mengaku iri pada hidup seekor kucing?

Siapa sih yang tidak mau,
Disayang sepenuh hati oleh pemilik, bahkan ketika kita membersihkan diri saja enggan.
Hanya bersenandung "meow meow" Namun diberi ribuan cinta.

Tidak ada pekerjaan atau sekolah, hanya mengeong, makan dan tidur.

Bersyukurlah kalau masih tinggal bersama saudara atau memiliki teman, karena kegiatan kita akan bertambah satu, yaitu bermain.

Mungkin cerita ini akan mengubah pandanganmu tentang semua itu..

Seekor kucing jalanan dengan bulu lusuh nan kumuh sedang berjalan melewati ruko-ruko di pinggir jalanan umum.

Wajah kucing itu sayu, matanya setengah tertutup entah karena kelilipan debu atau terserang penyakit tertentu,
Bulunya sangat kotor bekas tersiram berbagai macam air yang telah mengering.

Lagi tak lupa dengan posisi lidah menjulur menahan haus.
Mungkin kucing itu juga lapar.

Ditatapnya sebuah ruko yang baru buka. Netra kucing itu menerawang, mencari genangan air di sekitar makhluk hidup yang sibuk menata rumah makan tersebut agar menarik pembeli,
Tak peduli jika para manusia menatapnya dengan jijik karena bulu kumalnya, toh dia sudah biasa di tendang manusia.

Keran air terbuka,
Pandangan kucing itu tertuju pada suara air yang mengalir kebawah.

Benar saja, tak jauh dari sana terdapat genangan air bekas keran terbuka.

Kucing itu minum sebelum air tersebut mengering di lantai berlapis semen itu dan mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Setelah melepas dahaga,
Kucing tersebut melihat ke segala arah. Apakah yang bisa ia makan hari ini? Meskipun dengan cara mencuri sekalipun.
Paling tidak jika ia sukses dirinya bisa kenyang dalam satu hari saja,
Jika ketahuan ya sudah ikhlaskan saja dipukul oleh manusia yang jauh lebih besar dan kuat dari tubuh mungilnya.

Puas melihat-lihat keadaan. Kucing tersebut berinisiatif untuk mendekat ke ruko tersebut, ia hanya mengikuti baunya. Dan tubuh kecil itu sudah sampai ke sebuah dapur.

Yup, perjuangannya membawanya ke dalam rumah makan tersebut entah kucing itu paham atau tidak bahwa dirinya bisa saja di usir dengan tandangan atau gebukan karena berani masuk ke area vital sebuah rumah makan.

Kucing Oren | #SooGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang