Beomgyu

244 26 3
                                    

Sesuatu jatuh melesat secara horizontal menuju suatu tempat di galaksi yang tak dapat diketahui arahnya.

Kucing oren itu secara ajaib berubah menjadi manusia. Akibat dari permohonannya sendiri.
Pernahkah kau mendengar mitos tentang bintang jatuh? Entah yang dimaksud itu meteor atau benar-benar bintang yang jatuh. Namun ternyata tak sepenuhnya mitos tersebut hanya karangan.

Berterimakasihlah pada Soobin yang sedang terlelap sekarang ini. Perubahan wujud Beomgyu sebagai manusia tampak lebih pantas sekarang.

Entah bagaimana bulu oren-nya sekarang menjelma menjadi Hoodie oranye dan tak lupa satu set dengan celana putihnya.
Entah sejak kapan, tapi rambutnya memang panjang seleher dengan warna hitam walau terdapat semburat pirang sedikit seperti hasil dari bleaching.

Beomgyu masuk ke dalam apartemen dengan berjingkat. Takut kakinya menyenggol benda-benda yang mengakibatkan bangunnya Soobin.

Sebelum pergi lebih jauh,
Beomgyu menatap wajah tertidur manusia yang telah menyelamatkan nyawanya dua kali itu.

Tampak wajah tersebut kelelahan. Matanya terpejam dengan sempurna, mulutnya sedikit membuka saking kelelahannya.
Beomgyu pun menarik selimut untuk menutupi tubuh panjang Soobin agar pemuda tulus itu tidak tertusuk oleh dinginnya suhu udara malam.

Suara kaki kecil menapak dari serbuk kayu ke serbuk lainnya, tak lupa suara berdecit mainan hamster yang berputar karena makhluk berduri itu berlari di dalamnya.

Dengan senyuman entah iseng atau apa, Beomgyu membuka kandang itu.

"Hai, Choi Odi. Ini aku Choi Beomgyu!"
Sapa Beomgyu dengan senang. Namun Odi mendesis seperti saat ia bertemu dengan orang asing. Beomgyu kaget hingga melompat kecil dan langsung menutup kandang itu.

"Yahh.. Mungkin kau tidak mengenaliku.."
Monolognya sambil menggaruk tengkuknya sendiri dengan wajah kikuk.

Setelahnya Beomgyu menghadap kaca yang berposisi di dekat lemari pakaian Soobin.
Ia melihat bayangannya sendiri, tadinya dia heran dan mengira bayangan itu seseorang yang lain. Namun, dalam beberapa kali mencoba untuk bergerak dan bayangan itu mengikuti secara akurat, ia sadar bahwa itu adalah refleksi dirinya dalam sedikit sorot cahaya pertanda bahwa mata kucingnya yang dapat melihat dalam gelap itu tidak bisa ia gunakan dalam wujud manusia seperti ini.
Meski begitu setelah puas berputar-putar di depan cermin Beomgyu tersenyum sumringah.

"Imutnya!"

Serunya walau hanya dapat melihat siluet dirinya dalam gelap.

Jujur saja Beomgyu tidak bisa melakukan apapun di keadaan gelap seperti ini. Ia juga tak berani tidur di posisi tadi, karena kalau dia sampai tidur di atas Soobin tubuhnya sendiri hampir menyamai Soobin.
Dengan pikiran polos, Beomgyu takut Soobin gepeng bila di tindih dengan tubuh barunya itu.

Ia pun hanya berbaring dan meringkuk di karpet yang ada di bawah ranjang Soobin. Dirinya berniat menghabiskan malam disana sebelum Soobin bangun.

Tidur si kucing terasa tidak nyenyak. Entah mungkin karena tubuhnya terasa membesar, tingkat waspada nya jadi lebih tajam. Pergerakan tubuh Soobin sedikit saja, atau keributan yang di buat Odi akan membuatnya terbangun.
Tidurnya tidak nyenyak sama sekali.
Tapi nyatanya Beomgyu bersyukur dengan keadaannya itu.
Karena hari sudah menunjukkan pagi melalui pertanda terbitnya mentari dari ufuk timur dan yang membuatnya terbangun adalah Soobin yang tiba-tiba menggeliat dengan suara khas orang bangun tidur.

Mata Beomgyu langsung membola ketika terbuka. Ia kaget dan sedikit takut, jadinya tanpa pikir panjang ia masuk ke dalam kolong kasur Soobin.
Soobin turun dari ranjangnya, sepertinya bersiap memulai hari-harinya.
Sedangkan Beomgyu yang tidak tidur nyenyak entah kenapa mendapat rasa aman di bawa kolong kasur yang masih hangat karena suhu tubuh Soobin.
Ia pun tidur nyenyak. Lelap sekali, sampai sepertinya hujan badai tak akan mengusiknya karena kantuknya terlalu berat untuk ditahan.

Kucing Oren | #SooGyuWhere stories live. Discover now