Les Private

167 20 0
                                    

Ruangan Apartemen milik Soobin menyisakan 3 makhluk hidup. Salah satunya jelmaan kucing oren, ada juga landak mini, kali ini ada satu orang manusia yang dengan tampang seriusnya mengobrak-abrik bacaan pada sebuah buku tipis namun lebar ditangannya.

Lantas dimanakah sang penghuni asli?

Tentu saja bekerja di restoran bubur seperti biasa. Beomgyu memasang wajah bete, menghiraukan Taehyun yang terus mendikte kata perkata, yang seharusnya dia tulis sekarang.

"Ekhem.. Choi Beomgyu bukankah harusnya kau menulis?" Tanya Taehyun membuyarkan lamunan kucing oren berwujud manusia itu. "Seonsaengnim, Kapan Soobin pulang?" Tanya Beomgyu jemu. Semenjak dia bangun sudah ada sosok asing ini di depannya, Soobin memperkenalkannya sebagai guru untuknya yang akan mengajarinya menulis, membaca dan berhitung. 

"Nanti juga dia pulang.." Jawab Taehyun sedikit acuh. Namun keacuhan itu runtuh ketika melihat wajah Beomgyu menunjukkan ekspresi sedih yang sulit ditebak. Taehyun jadi tidak tega. Belum lagi Beomgyu sangat manis seperti anak kecil yang mampu menangis karena sebuah permen, siapapun pasti tidak tega kasar-kasar padanya selain karena memang berniatan menyakiti sejak awal. Tapi Taehyun bukan orang semacam itu. Jadi dengan senyuman Taehyun kembali mencoba mengalihkan perhatian Beomgyu.

"Gyu-yya, coba lihat jam itu!" Perintah Taehyun seraya mengarahkan telunjuknya ke arah jam digital yang bertengger diatas nakas Soobin. Beomgyu melihat kearah yang ditunjuk. "Kau tahu angka berapa yang ada disana?" Taehyun bertanya dengan senyum percaya diri. Tapi Beomgyu baru saja belajar angka tadi pagi, jadi dengan terbata ia mengurutkan angka dengan jari-jarinya seperti yang diajarkan Taehyun. "Angka 2?" Terka Beomgyu sedikit ragu. 

"Iya benar.. Jam 2.46 P.M, Soobin-Hyung pulang kerja pada jam 3 sore. Jadi ketika jam itu sudah menunjukkan angka tiga di depan, maka dia akan pulang." 

Mendengar itu Beomgyu langsung kembali membuka bukunya, merapalkan sisa semangat belajar yang sempat tergantikan oleh kerinduannya pada sosok Soobin beberapa waktu lalu.



ミ ೃ 🐱‧₊˚
kucing oren




"Huwwah! Aku bosan!" Keluh Beomgyu sambil menggulungkan tubuhnya di lantai. "Belum.. masih ada dua kata yang perlu kau tulis. Ayo segera." Bujuk Taehyun dengan perawakan cuek. Beomgyu menggembungkan pipinya kesal, ia sudah lelah bahkan jarinya sudah mencap bentuk pensil yang cukup dalam dan kemerahan.

"Aku tidak mau!" Teriaknya sambil menjulurkan lidah pada Taehyun yang jadi menaikkan alisnya, heran sikap Beomgyu berubah. Soobin sudah bilang padanya, kalau sikap Beomgyu mulai seperti itu, berarti dia sudah sangat muak bahkan ngambek. Lebih baik Taehyun mengalah sebelum ada drama yang terjadi.

"Baiklah, kemarikan pekerjaanmu biar aku periksa." Ucap Taehyun tak mau ambil pusing. Dengan bibir yang masih melengkung cemberut, Beomgyu menyerahkan buku tulisnya pada Taehyun di seberang meja.

'Cklekk'

"SOOBIN!!!"

Beomgyu menghambur berlari ingin menyambut Soobin dengan pelukan. Tanpa ia sadari, dirtinya telah melempar buku catatan itu hingga mengenai wajah tampan milik Kang Taehyun. Dengan kesabaran yang digandakan, Taehyun pasrah saja. 

Namun takdir berkata lain, kaki Beomgyu yang malang terpentok kandang Odi. Odi kaget sampai menggulung, menyembulkan duri-durinya tanda perlindungan diri. Beomgyu tampak mengeluh kesakitan. Dengan panik kedua pria yang terhitung umur dewasa itu menghampiri tempat kejadian.

"Astaga, kau tidak perlu berlarian begitu.."
Soobin mencoba menenangkan Beomgyu yang memegangi kakinya kesakitan.

"Mana yang sakit?"
Tanya Soobin lagi sambil mengelus-elus kepala Beomgyu yang mulai tenang seiring berjalannya waktu.

Kucing Oren | #SooGyuWhere stories live. Discover now