ESCAPE

873 80 11
                                    

Happy Reading

Kian hari hubungan Jin dan adik iparnya semakin dekat.

Jin kerap kali menghubungi Jungkook dari sekedar menanyakan Baby Jen hingga berlanjut pada obrolan menjelang tidur.

Jungkook mencoba memaklumi situasi. Mungkin Jin butuh teman bicara di kala sepi datang menyapa.

Hari ini seperti biasa Jin datang untuk mengunjungi Baby Jen di akhir pekan.

Jungkook yang sedang memandikan Jen tak menyadari kedatangan Jin.

Jin tiba-tiba saja memeluk Jungkook dari belakang dan mencium tengkuknya.

Jungkook terkejut dengan apa yang di lakukan Jin padanya. Namun Jungkook tak punya keberanian untuk menolaknya.

'Mungkin Jin Hyung sedang merindukan Kak Jisoo', batin Jungkook.

Kejadian serupa terulang kembali saat Jungkook memberi susu pada Jen.

Jin memeluk tubuh Jungkook dari belakang meletakkan kepalanya pada bahu Jungkook, kemudian mencium leher jenjang milik Jungkook.

"Hyung...", rengek Jungkook risih dengan apa yang di lakukan Jin pada dirinya.

Jin tak berhenti sampai di situ ia kembali menjelajahi leher putih Jungkook.

"Hyung lepas aku takut Jen tersedak", ucap Jungkook.

Jin melepas pelukannya dan keluar menuju kamar mendiang istrinya untuk mandi dan berganti pakaian.

Kini keduanya sudah berada di ruang makan.

Kebetulan hari ini Appa dan Eomma Jungkook sedang menghadiri pernikahan anak sahabatnya.

Jungkook membaringkan Jen pada stroller.

Seperti sudah menjadi kebiasaan baru untuk Jungkook semenjak kakaknya meninggal, Jungkook yang melayani Jin ketika berada di meja makan.

"Nasinya cukup, Hyung?",

"Ia cukup, nanti kalau kurang tinggal nambah",

"Hyung mau ikan ini?",

"Boleh", jawab Jin singkat.

"Sup dagingnya?"

"Sedikit saja kuahnya", pinta Jin.

"Selamat makan Jin Hyung", ucap Jungkook sambil meletakkan piring makan Jin.

"Selamat makan Juga Jungkook-ah"

Keduanya makan sambil saling melempar candaan.

Asisten rumah tangga yang melihat mereka seolah kembali melihat  mendiang Jisoo dan suaminya saat masih hidup.

Jungkook kembali kekamar begitu selesai makan malam.

Jungkook membuka ponselnya, ada pesan baru dari Jin.

'Untuk apa Jin Hyung mengirim pesan padaku, bukankah dia bisa menyampaikan langsung padaku', guman Jungkook dalam hati.


Jungkook-ah malam ini temani aku tidur di sini.
Aku sangat merindukan istriku.

Hyung, sampai kapan aku harus menemani Hyung tidur tiap kali pulang ke Busan?

Jungkook keberatan?

Bukan begitu Hyung

Tidurlah, biar hyung sendirian di sini dalam meratapi kepergian kakakmu

Jungkook tak sampai hati melihat Jin Hyung menangis.

Jungkook akhirnya keluar dari kamarnya dan masuk ke kamar baby Jen.

"Hyung please jangan seperti ini. Kakak juga akan sedih melihat Hyung terus-terusan terpuruk seperti ini", ucap Jungkook.

"Aku hanya butuh teman bicara Jungkook-ah. Di Seoul aku sendiri dan kesepian", isak Jin.

"Hyung...", sambil mengusap air mata Jin.

"Aku merindukannya Jungkook-ah",

"Sama Hyung, aku juga merindukannya. Tapi sampai kapan aku harus terus hidup dalam kesedihan. Ada Jen yang harus aku asuh dengan kasih dan itu yang jadi penyemangat hidup aku",

Jin menarik Jungkook untuk duduk di pangkuannya.
Jungkook tak dapat berbuat apa-apa selain menuruti Jin yang sedang sedih. Ia hanya mencoba mengobati rasa rindu Jin pada istrinya.

Jin menarik tengkuk Jungkook dan berusaha mencium bibir Jungkook.

Jungkook menolaknya.

"Hyung...ini aku Jungkook bukan Kak Jisoo. Aku mohon Hyung jangan seperti ini, apa yang kau lakukan padaku Hyung", ucap Jungkook sambil terisak.

180523

Terima kasih

Jangan lupa like & comentnya






BROTHER IN LAW ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora