LITTLE FAMILY

919 81 17
                                    

Tuan dan Nyonya Jeon melepas anak dan cucunya dengan derai air mata.

"Baik-baik di sana ya, kami akan merindukan kalian", ucap Appa melepas kepergian Jungkook dan Baby Jen.

"Aku akan sering-sering berkunjung Appa. Jungkook juga akan sering vc supaya Appa dan Eomma tetep bisa lihat perkembangan Baby Jen.

"Kami pamit Appa, Eomma", pamit Jin.

"Jaga mereka baik-baik Jin", pesan Eomma dengan berderai air mata.

"Tentu, Eomma",

"Da...da...Kakek...Da...da...nenek...
Jenny pergi dulu ya", pamit Jungkook menirukan suara anak kecil sambil melambaikan tangan Jen.

Mobil Jin melaju meninggalkan kediaman keluarga Jeon dengan membawa serta cahaya kebahagiaan dari rumah tersebut.

Tanpa mereka sadari tangan Jin dan Jungkook sesekali saling terpaut sepanjang perjalanan menuju Seoul.

"Apa kita cari hotel dulu, Jungkook-ah?",

Jungkook kaget dengan pertanyaan Jin.

"Untuk apa, Hyung?"

"Supaya Baby Jen bisa tidur dengan nyaman di tempat tidur, setelah itu baru kita lanjutkan perjalanan",

"Ough...", jawab Jungkook lega.

"Memangnya apa yang kau pikirkan?",

"Tidak ada, Hyung",

"Jangan bilang kau sudah berpikir hal yang buruk tentangku",

"Sok tau",

"Lantas kenapa wajahmu seperti Kepiting rebus?",

"Berhenti menggodaku Hyung", gerutu Jungkook.

Jin tertawa melihat Jungkook.

"Jangan membahayakan hidup kita, Hyung. Berhenti memandangku. Fokus menyertir",

Jin tersenyum

"Baiklah, Chagia",

"Hyung...", rengek Jungkook.

Jin kembali tertawa.

"Kita jadi cari hotel tidak, Hyung?",

"Tidak, aku tidak mau kamu berpikir buruk tentangku",

"Aku tidak berpikir buruk tentangmu, Hyung", ketus Jungkook.

Beberapa jam kemudian mereka sampai di Apartemen Jin.

"Selamat datang Ayah dan Baby Jin di tempat tinggal kalian yang baru", sambut Jin.

"Seingatku ini bukan apartemen Jin Hyung dan Kak Jisoo?",

"Bukan, ini apartemen yang baru aku beli untuk tempat tinggal kita. Disini ada 3 kamar tidur jadi bisa untuk kamar Baby Jen dan satu lagi kamar pribadimu", jelas Jin.

"Bagaimana dengan Apartemen yang lama, Hyung?",

"Di sana penuh dengan kenangan lama. Aku ingin membuat kisah baru di sini. Aku tidak ingin orang itu berpikir bahwa aku menjadikannya pelarian dari masa laluku",

"Aku tidak mengerti dengan apa yang kau katakan, Hyung",

"Ini kamar Jen, kau bisa merebahkan tubuh Jen di tempat tidurnya",

"Apa ini, Hyung. Kapan Hyung  mempersiapkan semua ini?",

"Sejak aku meminta seseorang untuk pindah ke Seoul",

"Hyung...", jawab Jungkook dengan mata berkaca-kaca.

Jungkook di buat kagum dengan kamar Jen.

Jungkook segera memandikan Baby Jen agar bisa tidur lebih nyaman.

"Kamarmu bagus sekali Jen, kamu pasti akan betah tinggal di sini",

Jin tersenyum mendengarnya.

Beberapa saat Jungkook sudah keluar dari kamar Baby Jen.

"Jen sudah tidur?", tanya Jin.

"Sudah Hyung, mungkin tubuhnya lelah. Dimana kamarku, Hyung?",

Jin menunjukkan kamarnya.

"Biar aku tidur dengan Jen saja, Hyung. Kalau aku tidur di sana, aku tidak dapat mendengar suara tangisnya",

Jin menarik tangan Jungkook ke dalam kamarnya.

"Kau bisa memantau Baby Jen lewat layar ini, kau juga bisa mendengar tangisannya lewat ini. Jadi tak perlu khawatir kau tak dapat menjangkaunya",

Sekali lagi Jungkook di buat kagum oleh Jin

"Ini kamarku, Hyung? Bagus sekali",

"Ini kamar kita", jawab Jin.

Mata Jungkook melotot.

"Jangan terus-terusan menggodaku, Hyung", kesal Jungkook.

Jin tertawa melihat ekspresi Jungkook.

270523

Terima kasih

Jangan lupa like & comentnya


BROTHER IN LAW ✔️Where stories live. Discover now