SOMETHING IS WRONG

934 80 9
                                    

Hari ini tepat satu tahun peringatan meninggalnya Kak Jisoo. Tepat 1 tahun pula usia Baby Jen.

Jin sengaja meliburkan diri untuk hadir di acara peringatan istri tercintanya.

Pagi-pagi sekali mereka sudah pergi ke pemakaman Jisoo dan dilanjut dengan peringatan meninggalnya Jisoo di rumah keluarga Jeon.

Menjelang sore hari mereka merayakan ulang tahun Baby Jen dengan sederhana.

Mereka semua berkumpul di ruang keluarga.

"Appa, Eomma, Jin minta waktunya untuk berbicara menyampaikan keinginan Jin",

"Tentu saja, utarakan apa yang ingin Jin sampaikan", jawab Appa.

"Sebelumnya mohon maaf kalau ini akan membuat Appa dan Eomma jadi sedih",

"Tidak apa, Jin. Bicaralah", lanjut Eomma.

"Jin berniat membawa Jungkook dan Baby Jen ke Seoul",

"Apa keputusan ini sudah kamu bicarakan dengan Jungkook?", tanya Appa.

"Sudah, tapi waktu itu rencananya setelah Jen berusia 2 tahun. Kenapa Hyung jadi berubah pikiran?", tanya Jungkook.

"Ini semua Hyung lakukan demi kuliah Jungkook",

"Lantas siapa yang akan mengasuh Jen saat Jungkook kuliah?", tanya Jungkook.

"Jen bisa di titipkan pada tempat penitipan anak saat Jungkook berangkat kuliah. Dan dapat kembali menjemputnya saat pulang kuliah. Apa Jungkook tidak keberatan?", tanya Jin.

"Kali ini aku setuju dengan Jin Hyung. Bagaimana dengan Appa dan Eomma?", tanya Jungkook.

"Keputusan Appa serahkan pada Jungkook, kamu juga harus segera kuliah agar bisa segera menggantikan posisi Appa di perusahaan. Appa sudah tidak muda lagi. Sudah saatnya Appa pensiun",

Jungkook memeluk Appanya.

"Jungkook janji akan segera menyelesaikan kuliah dengan baik dan menggantikan posisi Appa di kantor", jawab Jungkook.

"Jadi mulai kapan Jin akan membawa belahan cinta Appa dan Eomma?", tanya Eomma.

"Minggu depan. Jin akan mulai mengemas barang-barang Baby Jen dan Jungkook untuk di kirim ke Seoul",

"Baiklah, Appa dan Eomma hanya bisa mendukung keputusan kalian. Appa titip Jen dan Jungkook, jaga mereka baik-baik",

"Baik Appa, terima kasih sudah mengizinkan saya membawa anak saya dan Jungkook untuk tinggal bersama saya di Seoul",

Jin bahagia, mertuanya sudah mengizinkan Jungkook dan Jen untuk pindah ke Seoul.

Selesai makan malam Jin mengikuti Jungkook yang masuk ke kamar Jen.

Jin tak sabar ingin segera memeluk Jungkook. Sesampainya di dalam kamar Jin langsung menarik dan memeluk erat tubuh Jungkook.

"Hyung, kendalikakan dirimu",

"Maaf, Hyung hanya terlalu bahagia karena bisa membawamu dan Jen untuk tinggal bersama di Seoul",

"Ingat Hyung, aku bukan Kak Jisoo. Aku Jungkook. Aku tidak mau jadi tempat pelarianmu", protes Jungkook.

"Aku cukup mengerti dan paham akan kondisi kita saat ini",

"Aku harap kita bisa tetap menjaga jarak, Hyung",

"Baiklah, aku akan kembali ke kamar",

Jungkook menyeka air mata yang tiba-tiba saja mengalir di pipinya.

Jungkook mulai mengemas baju-baju Jen yang akan ia bawa ke Seoul.

Tapi itu tak membuat Jungkook berhenti menangis.

'Kenapa aku jadi sedih tiap kali mengatakan hal itu pada Jin Hyung?
Ada apa dengan hatiku?', batin Jungkook.

Pertanyaan itu kerap kali Jungkook tanyakan pada dirinya sendiri.

'Aku laki-laki, Jin Hyung juga laki-laki, tapi setiap kali Jin Hyung menyentuhku, kenapa tubuhku seolah merespon setiap sentuhan yang Jin Hyung berikan.

Terkadang aku merindukannya.
Merindukan pelukannya.
Merindukan kecupan kecil pada tengkuk dan leherku.
Merindukan genggaman hangatnya di sepanjang perjalanan.

Ini salah, salah dan aku gak boleh membiarkan semua ini terjadi.
Aku takut kita berdua lepas kendali dan berakhir dengan melakukan hal yang salah.', batin Jungkook.

270523

Terima kasih

Jangan lupa like dan comentnya





BROTHER IN LAW ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang