CONFIDENTIAL

1.5K 98 50
                                    

"Hyung, aku tidak ingin mengecewakan Appa dan Eomma. Hubungan ini biar menjadi rahasia kita berdua", pinta Jungkook.

"Kenapa kau ingin merahasiakannya dari mereka. Aku justru ingin memberitahu mereka tentang hubungan kita",

"Aku mohon jangan Hyung, aku tidak ingin mereka kecewa karena ulah kita berdua",

"Apa kamu malu berhubungan denganku, Jungkook-ah?,

"Bukan seperti itu Hyung, aku mohon mengertilah, ini tidak mudah bagiku",

"Baiklah, kalau itu yang kamu inginkan. Asal jangan pernah pergi dari hidupku dan Jenny, Hyung benar-benar membutuhkanmu berada di sisi Hyung", pinta Jin.

"Aku tidak mungkin meninggalkan Jen, Hyung. Dia putriku Hyung, meski bukan aku yang melahirkannya",

"Dia putri kita, Jungkook-ah",

"Kelak, saat Hyung sudah tak lagi mencintaiku, aku akan pergi meninggalkan Hyung dan membawa Jen bersamaku. Hyung berhak bahagia dengan wanita pilihan Hyung"

"Apa yang kamu bicarakan Jungkook-ah. Aku sudah menemukan kebahagianku. Aku tak perlu mencari kebahagiaan lain di luar sana. Hatiku sakit mendengarmu mengatakan hal itu", ucap Jin kecewa sambil beranjak pergi dari kamar Jungkook.

"Hyung...
dengarkan aku dulu", ucap Jungkook sambil menarik lengan Jin.

"Aku tidak mau mendengar kata itu lagi, Jungkook-ah",

"Aku tidak bisa memberimu anak, Hyung. Aku tidak punya rahim seperti wanita. Aku harap Hyung bisa menemukan pengganti kakakku", tangis Jungkook.

"Tapi aku mencintaimu, Jungkook-ah. Aku tidak menginginkan yang lain. Kita sudah memiliki Jen aku tidak menginginkan anak lagi",

"Hyung...",

"Jangan bicara apa-apa lagi, Jungkook-ah. Saat ini aku hanya ingin sendiri", ucap Jin sambil berlalu pergi meninggalkan Jungkook yang masih menangis.

Keesokan harinya Jin terbangun dengan hati yang masih kacau. Jin masih kecewa dengan apa yang Jungkook ucapkan setelah mereka bercinta di kamar Jungkook semalam.

Jin masuk ke kamar Jen, tapi tak mendapati Baby Jenny di tempat tidurnya.

Jin mulai khawatir, ia segera menuju kamar Jungkook berharap Jen bersamanya.

Namun yang Jin dapatkan hanya kamar kosong dan tempat tidur yang masih rapi dengan sepucuk surat di atasnya.

Aku pergi, Hyung. Maaf aku harus bawa Baby Jen bersamaku.

Aku harus pergi, Hyung.
Semua aku lakukan  untuk meyakinkan hatiku.

Aku merasa bersalah kepada kedua orang tuaku.

Kita berdua tau apa yang sudah kita lakukan ini salah, Hyung.
Untuk itu aku memilih untuk pergi.

Bukan karena aku tidak mencintaimu.
Aku sangat mencintai Jen dan Hyung.

Aku hanya belum bisa menerima apa yang sudah terjadi.

Aku belum bisa berdamai dengan hatiku.

Aku belum bisa menerima kenyataan
Kalau aku jatuh cinta dan bercinta dengan laki-laki.

Batinku masih menolak kenyataan itu.

BROTHER IN LAW ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang