I AM JUNGKOOK

979 79 16
                                    

"Hyung, sudah datang rupanya?", sapa Jungkook pada kakak iparnya yang masuk begitu saja ke dalam kamar tanpa mengetuk pintu.

"Sudah dari satu jam yang lalu, sempet ngobrol juga dengan Appa dan Eomma, setelah itu ke kamar Jen, rupanya Baby Jen masih tidur",

"Ia, Jen tertidur setelah aku mandikan",

"Kamu sedang apa?", tanya Jin mendekati Jungkook yang sedang duduk di meja belajarnya.

"menulis keperluan Baby Jen yang sudah mulai menipis",

"Baiklah kita bisa membelinya besok pagi", ucap Jin sambil membelai rambut Jungkook kemudian menciumnya.

"Hyung, bisa kita bicara setelah makan malam nanti?",

"Bisa, apa yang ingin kau bicarakan?",

Jungkook tersenyum

"Nanti saja sesudah kita makan malam",

"Baiklah, aku tunggu di kamarku",

"Tidak Hyung, kita bicara di sini saja. Supaya bisa mendengar saat Baby Jen menangis", pinta Jungkook.

"Baiklah", jawab Jin singkat sambil pamit ke kamarnya untuk mandi.

Selesai makan malam, Jungkook mengendong Baby Jen karena sudah waktunya minum susu.

"Baby Jen tumbuh dengan baik dengan pola asuh yang kamu terapkan", puji Jin.

"Sudah jadi tanggung jawabku, Hyung. Dan aku bahagia bisa melihat tumbuh kembangnya setiap hari", ucap Jungkook sambil mencium pipi gembul Baby Jen.

"Banyak hal yang Hyung lewatkan dari Baby Jen, karena kita hidup terpisah seperti ini",

"Hyung fokus saja dengan pekerjaan di Seoul, aku akan merawat putrimu dengan baik di sini, Hyung tak perlu mengkhawatirkan hal itu",

Jin tersenyum melihat Jungkook.

'Kau sangat mirip dengan kakakmu, Jungkook-ah', batin Jin.

"Aku masuk dulu, Hyung. Baby Jen sudah tertidur",

Jin mengikuti Jungkook masuk ke kamar Jen.

Jin kembali memeluk tubuh Jungkook dan mengecup tengkuknya.

"Aku tunggu di kamar, Hyung", ucap Jungkook sambil berusaha melepas pelukan Jin.

Jungkook keluar dan masuk kamar terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian Jin pun keluar dari kamar Jen dan masuk ke kamar Jungkook.

"Duduk, Hyung. Banyak hal yang ingin aku bicarakan",

Keduanya pun duduk di sova kamar Jungkook. Mereka saling berhadapan dan menatap satu sama lain.

"Hyung, lihat aku dengan seksama", ucap Jungkook sambil menggenggam tangan Jin.

"Mata Hyung selalu tertuju padamu, karena kau sangat mirip dengan kakakmu",

"Benar, aku memang mirip dengan kakakku. Tapi aku bukan Kak Jisoo, Hyung. Aku Jungkook, Adik laki-laki kak Jisoo.
Jadi aku mohon jangan perlakuan aku seperti Hyung memperlakukan Kak Jisoo",

Jin tertunduk menyeka air matanya yang menetes begitu saja.

"Aku sudah salah selama ini membiarkan Hyung memperlakukan aku seolah-olah Kak Jisoo. Itu hanya  membuat aku jadi tempat pelarian Hyung saat merindukan Kak Jisoo. Dan itu tidak baik untuk kita berdua", lanjut Jungkook.

Jin hanya diam dan berkali-kali menyeka air matanya.

"Hyung, harus bisa terima kenyataan kalau Kak Jisoo sudah tidak ada. Dan aku tidak mau jadi bayang-bayang Kak Jisoo setiap kali Hyung merindukannya",

Jungkook terdiam sesaat dan menghapus air mata Jin. Hatinya sedih melihat Jin menangis. Tapi Jungkook sudah bertekad untuk mengakhiri drama sad ending ini.

"Untuk itu aku mohon dengan sangat pada Jin Hyung, berhenti memperlakukan aku sebagai pelarian saat Jin Hyung merindukan Kak Jisoo. Berhenti memeluk dan menciumku. Aku Jungkook, Hyung. Bukan Kak Jisoo. Lihat aku sekali lagi Hyung, Aku laki-laki, Hyung", tekan Jungkook.

200523

Terima kasih

Jangan lupa like & coment

BROTHER IN LAW ✔️Where stories live. Discover now