little game

2.5K 213 6
                                    


Typo bertebaran…





"Mmmppphmm!…"

Haidar rakus menciumi sajian di hadapannya, tangannya menutup kenop pintu kamar sedikit sulit karena dia masih menahan marva di dalam gendongan nya.

Serasa sudah terkunci Haidar langsung membawa dan membanting marva di kasur besar dengan seprai berwarna abu-abu pekat, tanpa melepaskan pagutan mereka, marva terus menepuk pundak Haidar karena dia butuh oksigen, Haidar yang melihat nya sudah tau dia melepaskan pagutan nya dengan tidak rela.

Kesempatan marva untuk bernafas terkabul kan juga ia meraup oksigen dengan kasar.

Nafasnya tersengal melihat dia berada di bawah Kungkungan haidar, Haidar menatapnya penuh nafsu Haidar membuka tiga kancing di kemeja putih marva sehabis kerja.

Marva memberontak agar Haidar tidak melakukan lebih dari ini, cukup marva muak!.

"Hentikan brengsek!, Lepas!---h, heuk"

Sial, sial, sial.

Haidar mengemut nipple marva dengan rakus, pandangan nya terobsesi dengan tonjolan yang membuat libido nya naik seketika.

Tangannya meremat surai belakang Haidar dengan kuat sungguh remasan marva sangat kuat sampai helai rambut Haidar rontok hanya seberapa.

"Ssshhss…, sialan hhh…" marva meringis dikala Haidar mengigit gemas nipple marva

"Nikmat hm?" Tanya Haidar dengan wajah menggoda nya

Marva menggeleng kuat gila saja jika harus menikmati permainan bodoh Haidar.

"Gak!, Gw gak suka anjg"

"Mulut mu kasar sekali…, I also have to play rough right?" Smirk Haidar mengundang desiran darah marva

Tangan marva di cekal cepat oleh Haidar, sedikit kuat juga marva berontak namun tidak seberapa dengan nafsu nya sekarang.

"Jika berontak saya akan kasar sekali baby" Haidar berucap seduktif dengan nada sedikit menggeram

Entah kenapa seperti Haidar itu sangat dominan marva hanya bisa meneguk ludah nya kasar, dia juga bisa dibilang dominan namun tidak dominan jika berada di dekat Haidar.

"E-enggak… euhhh…"

Haidar lagi-lagi menghisap gemas nipple marva dada marva sedikit berisi itulah mengapa Haidar tergoda.

"Euhh…, udah-h anjng…"

Marva mengigit bibir bawah nya takut jika suara laknat nya muncul karena permainan Haidar, marva akui hisapan Haidar sangat nikmat tapi dia tak boleh bodoh ini sama saja pelecehan.

Tangan Haidar tidak dibiarkan menganggur, Haidar memilin perlahan nipple marva sampai sang empu terlonjak seperti ada sengatan aneh.

"Akh!, Sshssh anjir lo lepas--h!"

Racauan marva seperti angin yang berlalu saja bagi Haidar, marva sedikit lebih tenang walau rasa nikmat sudah menggerayangi tubuhnya.

Drrrtt…

Bunyi ponsel Haidar berbunyi.

Tetap Haidar tidak memedulikan ponsel nya sekarang.

Drrrtt…

Lagi dan lagi Haidar tidak tahan siapa yang menghubungi nya disaat begini?!, Dengan terpaksa Haidar melepaskan hisapan didada marva.

Marva akhirnya bisa bernafas lega, sungguh rasanya seperti diserap oleh Haidar.

Burn For You  [Dongmark]Where stories live. Discover now