real devil [pt.02]

1.8K 174 10
                                    



Typo bertebaran
Maklum ges

Spesial chapter pt.02




Suara riuh bergema di kepala marva keringat dingin sudah membasahi peluh dahi nya, jantung nya tidak karuan untuk berpacu cepat, ingatan kejadian 7 tahun teringat lagi.

Potongan demi potongan ingatan marva seperti kaset kusut matanya sudah basah akibat menangis terlalu kencang, marva mencoba tenang melihat cuaca sudah agak malam, namun nihil sekeras apapun dia melawan ingatan nya jauh lebih dominan.

Marva takut... Sangat takut, bukan marva yang melakukan, bukan marva, bukan marva, air mata marva turun kesekian kali nya menangis dalam diam tanpa suara marva lelah dengan tubuh nya sendiri dia lelah dengan hidup.

Tangan nya mengepal kuat tangisan nya di rendam oleh kepalan tangan marva, tidak peduli dia ada dimana sekarang pikiran nya kacau. Teringat bagaimana Narendra dengan lancang nya menyebutnya pembunuh.

Terdapat satu sosok yang sudah diam sedari tadi memantau marva, sosok itu tersenyum miring. Ia langkah kan kaki nya menuju marva yang sudah jongkok dengan rapuh.

"Kakak"

Suara pemuda itu, marva kenal sangat mengenali suara itu, perlahan langkah nya terhenti didepan marva. Mata bulat dengan bulu mata panjang yang indah, bibir peach yang cantik, surai hitam kecoklatan menghiasi malam sekarang.

Tidak lain yaitu Narendra. Adik kandung marva sedang tersenyum manis melihat nya, marva tengah menahan jantung nya yang sedikit sakit, perlahan Narendra berbicara sangat pelan.

"Kakak, pembunuh kan?" tanya nya tidak ada keraguan sedikit pun

Marva mencoba menormalkan nafas nya sedari tadi tidak beraturan.

"Hahh.... Bukan a-aku sialan" Narendra terkekeh membuat marva bingung dengan tingkah adik nya

Mata nya kembali tajam menatap marva begitu benci.

"Jika bukan kakak, siapa lagi? Kakak inget kejadian 12 tahun kan"

Sial marva kacau ingatan kembali terkumpul dan mulai menjadi bagian beraturan.

"Bastard, bukan gw itu elo Narendra" ucap nya dingin marva kembali menjawab dengan normal

"Haha, kakak bercanda ya? Inget kakak pembunuh mama" tawa nya memenuhi seisi lorong sepi

Marva hanya menatap dengan tajam dan dingin, Narendra tidak kalah tersenyum lebar sialan nya seperti iblis kejam.

"Ingat kan kak jika kau itu bayangan dan aku adalah cahaya. Jika berani dengan ku..lawan aku, allow a devious psychopath" ujar nya lantang

Marva terasa badan nya gemetar melihat Narendra sudah pergi sangat santai seperti tidak terjadi sesuatu, tangisnya tidak bisa marva bendung.

Marva apa ternyata dia itu lemah?.




∘┈˃̶˂̶┈∘


Rasa cemas dari Haidar ketika marva belum pulang dan mulai mencari di daerah sekolah, Haidar sempat bertanya pada satpam sekolah dan jawaban nya sekolah sudah sedari tadi pulang dan satpam itu tidak melihat marva tapi masih ada kendaraan motornya.

Haidar kembali menelpon marva namun nihil tidak tersambung. Dengan sigap Haidar memerintah bodyguard nya mencari marva sampai ketemu.

Haidar juga ikut mencari sudah lewat 20.22 belum ada tanda-tanda marva muncul.

Burn For You  [Dongmark]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu