racing and chaos

2.2K 212 10
                                    


Typo bertebaran…





Marva merasakan tubuhnya berat sebelum cahaya matahari menerobos masuk ke jendela kamar luas itu, serasa oleh marva kalau ini sudah pagi.

Matanya terbuka perlahan yang ia dapat lihat pertama kali adalah Haidar yang memeluknya erat, rasa ingin sekali mendorong kasar si brengsek ini.

Perlahan marva melepas pelukan Haidar namun dirasa pelukan itu makin mengerat karena marva sudah habis kesabaran akhirnya dia mengguncang kan Haidar.

"Bangun lo berat!"

Marva sekalian berteriak alhasil membuat Haidar terbangun dengan wajah datarnya.

"It's still early don't shout carelessly" ucapnya dingin

Sialan!, Hanya karena kalimat itu marva terdiam, tidak dia tidak boleh lemah!.

"Iya care? It's already damn morning" geram marva

Haidar bersmirk lalu menundukkan kepalanya dia mengangkat kepalanya yang terkejut adalah marva dia terlihat jelas sangat gemetar.

Haidar menatapnya seperti psikopat, Haidar tersenyum lebar lalu mencengkram kuat pergelangan tangan marva.

"Kamu lucu sekali baby, hm tapi lumayan juga" suara Haidar menjadi makin berat yang marva lihat ini bukan seperti Haidar

"Ga usah cengkram tangan gw, akkh!" Haidar makin mengencangkan cengkraman nya, membuat marva sedikit meringis

Haidar melepas cengkraman nya itu secara kasar lalu beralih ke dagu marva, Haidar angkat wajah marva dengan sedikit marah Haidar melumat bibir itu kasar.

Marva tidak membalas ciuman Haidar, merasa tidak ada reaksi dari marva, Haidar secara kasar mengigit keras bibir bawah marva sontak membuat mulut marva terbuka, karena kuatnya gigitan Haidar.

Membelit dan menjilat itulah yang dilakukan daging tak bertulang di dalam mulut marva, serasa kesal marva mengigit kuat ia balas perbuatan Haidar tadi.

Cairan anyir terasa di mulut mereka berdua Haidar terkekeh kecil dia mengusap sudut bibirnya yang terluka, beralih ke bibir peach marva dia usap memakai ibu jarinya lalu sedikit mendekatkan wajahnya.

"Aku tak akan kasar jika kau menurut baby" setelah berucap seperti itu Haidar bersmirk senang

"Ck, awas!"

"Ah…, aku lupa kau sekolah sekarang ya" senyumnya manis

Marva berdecih tidak senang.

"Gw pergi pake motor gw sendiri"

Haidar hanya mengangguk saja, bukan berarti Haidar melepas marva begitu saja.

Segampang itu? Batin marva

Tidak ingin berlama-lama sama Haidar marva langsung pergi untuk mandi.

Haidar sudah beranjak dari tempat tidur nya, mengambil benda pipih mengetik pesan ke seseorang lebih tepatnya anak buah nya.


∘┈˃̶˂̶┈∘




Ucapan Haidar sungguhan dia boleh memakai motonya, walau sedikit dicurigai marva. Marva yakin dia tak akan bisa lepas semudah itu.

"Pergi lah, The prey will not escape" Haidar berbisik tepat di telinga marva

Benar saja dugaan nya pasti tidak akan mudah.

"Cih"

Haidar tersenyum lembut beralih mengecup bibir peach marva dengan cepat, sial mana banyak di saksikan oleh para pekerja di mansion Parvez.

Burn For You  [Dongmark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang