i'm not a killer! [pt.01]

1.8K 182 6
                                    

Typo bertebaran...
Maklum ya ges

Spesial chapter pt. 01





Semua berlalu begitu cepat seperti hal nya air laut diterpa angin kencang, kehidupan mengalir bagaikan ombak dilautan, kadang kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sama hal nya dengan marva dulu dia pikir akan hidup damai bersama keluarga lengkapnya, sejak saat insiden kecelakaan ibu nya meninggal karena terjatuh dari atas tangga.

Marva tidak lihat bagaimana kejadian itu berlangsung hanya saja dia berdiam diri di atas tangga, dia dituduh sebagai pembunuh.

Adik nya marva yakni Narendra hanya diam menatap marva, bunyi keras dari arah tangga membuat ayah mereka keluar. Ayah nya berjalan ke arah marva namun marva melihat kilatan marah dari manik legam sang ayah.

Ayah nya terus menyebut dirinya pembunuh!, anak sialan! , tidak berguna!. Masih banyak lagi yang marva dengar saat itu, marva terkena tamparan pada usia 7 tahun masa kecil yang menyedihkan.

7 tahun. Marva sedikit trauma mengingat ibunya terbaring lemah dan banyak darah dari belakang kepala ibunda nya, yongie nama ibu marva. Pria cantik seperti Narendra adiknya paras nya mengikuti sang ibu, marva pasti teringat jika melihat Narendra, mending diri nya menepis jauh lamunan itu.

Radeva dan zidan menatap heran marva bocah itu hanya diam kebanyakan melamun di Rooftop, mereka bolos pelajaran dari guru kang yakni fisika, marva kurang mengerti hitung-hitungan tapi dia jago di mapel Inggris ya baginya bahasa itu sangat mudah.

Mata marva menatap lurus langit biru, cuaca sekarang tidak terlalu panas, radeva sudah berkali-kali memainkan tangan nya melambai di depan wajah alis camar itu.

"Va!" teriak zidan

Terkejut marva sembari mengelus dada nya seakan mau jatuh ke pankreas. Radeva sedikit tertawa melihat wajah cengo marva begitu pula zidan.

"Apa sat!, ngagetin gw aja lo" sinis marva

Zidan terkekeh, "abis lo ngelamun aja, gw takut lo kesambet" ucap nya sedikit candaan. Akhir-akhir ini marva memang seperti orang banyak pikiran melamun terus.

"Welcome banget kalo gw kesambet mah" ledek marva

"Temen lu bukan sih dev?" tanya zidan melirik radeva

"Bukan njir" ujar nya

Terkena timpuk dari marva pas kena telak pula di kepala. Korban nya hanya bisa meringis saja.

"Gimana lo bikin masalah sama parvez va?" kini obrolan tentang parvez di tanyai oleh zidan anak itu sedikit peka walau otak kadang sableng

Teman marva sedari tadi menunggu waktu untuk mengajak marva membahas soal anak parvez itu. Marva masih sedikit bingung apa harus kasih tau teman nya?, apalagi ini menyangkut hal pribadi milik nya.

"Kalo lo masih belum bisa cerita gapapa va, kita cuma takut aja lo di ancem yang aneh-aneh" ujar radeva takut marva tersinggung sama obrolan sekarang

Gw aja udah pengen di unboxing, shit! Batin marva

Marva menggeleng membuat kedua teman nya bingung, "gapapa, ini masalah karena bokap gw aja ujung-ujungnya gw yang kena" ujar marva kedua teman nya hanya mengangguk.

"Udah yok, ke kantin gw laper" marva mengelak buat jawab lebih tentang parvez takut kena masalah

Apalagi keluarga parvez. Privasi dan kehidupan mereka dijaga sekali jika membocorkan informasi tentang parvez mungkin orang itu akan mati dan ditutup untuk bungkam.


Burn For You  [Dongmark]Where stories live. Discover now