The game will start

1.6K 146 17
                                    

Typo bertebaran..
Happy reading






Suasana nya sangat memojokkan, tepat marva berada di ruang tamu bersama ibunya haidar. Yap marva bertemu langsung sekarang. juga marva kira butuh beberapa minggu, dia butuh persiapan bertemu oleh orang tuanya haidar.

"Marva takut dengan mae, liat aja dia gemeteran sekarang" ujar haidar membela

Ibunya datang cukup menganggu waktu dengan singa kecilnya.

Marva terkejut haidar mengatakan hal yang buruk begitu oleh ibunya.

"T-tidak nyonya.. Saya hanya terkejut saja..."

Ibunya haidar tersenyum, "haidar emang begitu orangnya, Mae seneng anak Mae udah besar, apalagi dapet menantu yang begitu cantik" dia pun tertawa gemas.

Layaknya pujian yang berharga seumur hidup nya belum pernah ada yang mengatakan kalimat hangat seperti itu.

"Makasih nyo────

"Panggil Mae nak marva" marva mengangguk kaku

Gemasnya

"Karena Mae datengnya tiba-tiba begini buat marva canggung ya" ujarnya sedih

Di lihat dari pandangan haidar seperti ular berbisa, sangat licik. Haidar memasang wajah menjengkelkan.

"T-tidak m-mae saya cuma kaget aja" ucapnya terbata

"Haha, lain waktu Mae mau berdua sama nak marva kayaknya Mae udah mau sekarat kalo disini" liriknya ke arah haidar

"Haidar jangan gitu" tegur marva

Haidar yang mendapat omelan sayang dari marva hanya bisa cemberut, nenek-nenek itu memang ular!.

"Gemas sekali kamu nak, bilang sama Mae kalo Haidar jahat sama nak marva biar Mae cincang jadi kerikil" nasihat nya, marva tertawa pelan

Tidak buruk juga ibunya haidar ternyata orangnya asik

"Iya Mae, haidar selalu ngelindungin marva" sangat manis menurut haidar

Sepertinya ini lebih baik, anakku sudah bisa mengenal apa itu orang yang berharga

"Syukurlah.., jaga dia ya dar karena Mae datengnya tiba-tiba jadinya waktunya terbatas, Mae bisa datang lagi kan? Takut rindu" kodenya dengan mengedipkan sebelah mata

Menjengkelkan bagi haidar.

"Tentu Mae, marva seneng Mae datang lagi"

"Gemasnya~, yauda Mae pergi dulu ya" pamit maenya

Baru ingin keluar dari balik pintu tidak lupa tindakan maenya sangat mengejutkan!.

Cup~.

"Bye-bye manisnya Mae~" senyum licik nya tak kalah pudar

Benar-benar nenek tua itu batin haidar geram

Tindakan lancang maenya membuat Haidar geram dan marva terkejut, mencium dipipi putihnya itu.

Marva masih bisa merasakan kecupan dari ibu? Itu yang ia rasakan.

Cup!.

Marva kaget kedua kalinya.

"Aku cemburu" Haidar mengadu

Haidar memeluk marva erat serta mengusak-usak wajahnya di dada marva, "itu ibumu sendiri dar" ujar marva.

"Tetap saja kamu milikku aku tak suka jika ada yang menyentuh mu seujung kuku pun" ucapnya seram sih, tapi marva terkekeh gemas saja seperti anak kecil yang mengadu kepada orang tuanya

Burn For You  [Dongmark]Where stories live. Discover now