1. IZIN DARI ABI

1K 24 0
                                    

Haiii, assalamualaikum. Special ramadhan, Kanis bikin cerita genre religi. Jangan lupa vote dan komen, ya! Happy reading and enjoy guys 💗

-

-

-

"Menurut abang gimana?"

"Menurut abang, Fara boleh-boleh aja ikut, bi. Asalkan dia harus terus bareng sama temannya, jangan terlalu dekat sama laki-laki yang belum halal, dan jangan lupa gadhul bashar . Kalo Fara bisa penuhin syarat itu, abang bakal izinin."

Layaknya sidang di pengadilan, seorang gadis tertunduk lesu dengan pikiran yang berkecamuk. Ditemani sang umi disampingnya, ia memberitahu sang abi dan Kakak laki-lakinya soal study tour yang dilaksanakan sekolah. Sebelum mengikuti kegiatan tersebut, tentu saja semua murid harus meminta izin.

"Jadi, apa kamu akan memenuhi syarat itu, Fara?"

Fara menoleh, "insyaAllah, abi, abang, umi. Fara 99 persen bakal memenuhi syarat itu. Fara janji bakal terus bareng-bareng sama Dara, dan teman-teman lain. Fara juga bakalan jaga jarak sama laki-laki yang belum halal, dan ingat gadhul bashar. Fara nggak akan bikin masalah yang ngerepotin pihak sekolah, insyaAllah."

Melihat penuturan putrinya, pria paruh baya berjenggot tipis itu mengangguk. "Kamu yakin Fara?"

"Yakin abi, Fara yakin sekali. InsyaAllah."

"Hukuman apa yang pantas kamu terima kalo kamu melanggar ketiga syarat tersebut?"

Fara kembali berpikir, ia harus mencari hukuman untuk dirinya sendiri. "Hafalan satu juz satu hari selama tiga hari?" Fara tersenyum kikuk, setiap hukuman pasti merugikan si empu, tapi Fara menginginkan hukuman yang tak merugikan dirinya.

Mendengar jawaban Fara, Umi Fatimah yang ada disampingnya tersenyum sembari mengusap punggung Fara. "Kalo hukumannya kayak gitu, itu nggak adil, Fara."

"Eumm ..."

"Kalo Fara nggak boleh pegang handphone selama dua hari?"

"Ditambah setoran hafalan dua juz dua hari, dan nggak boleh makan camilan?" timpal Fatih, Kakak laki-laki Fara.

"Ihhh, itu mah maunya Abang!"

Semuanya tertawa, Nando dan Fatimah tersenyum melihat tingkah kedua putra-putrinya.

"Kalo sama camilan, aku nggak bisa lepas ya abang," ucap Fara bersidekap dada. Camilan sudah seperti sahabat yang selalu menemani Fara setiap hari.

"Oke, Fara, anak abi yang cantik. Abi setuju sama hukumannya, selama dua hari kamu tidak diperbolehkan memegang handphone, dan selama dua hari juga kamu dilarang keluar pesantren, kegiatan organisasi kamu harus ditunda," jelas Nando diangguki Fara mantap.

Walaupun hukumannya terbilang berat, karena setiap manusia di zaman sekarang pasti selalu bergantung pada handphone, namun hukuman itu seimbang bagi Fara. Mau bagaimanapun merepotkan orang lain itu tidak baik, dekat dengan seseorang yang belum halal 'pun dalam islam tak diperbolehkan, apalagi jika tidak menjaga pandangan atau gadhul bashar.

"Jadi ... Fara benar diizinkan, kan abi?"

Nando mengangguk.

"Alhamdulillah, makasih abi, umi sama abang, udah mau kasih kepercayaan sama Fara. Fara nggak sabar buat lusa, Fara pengen banget liat masjid bersejarah peninggalan kerajaan Mataram islam!"

Cup

Cup

Cup

Satu persatu pipi orang tersayangnya, Fara cium sebagai tanda terima kasih. Rasa senang benar-benar tak bisa dirinya bendung lagi.

Qisat Fara [END]Where stories live. Discover now